Nelayan Bengkulu Mengeluh

Nelayan Bengkulu Mengeluh

RBO >>>  BENGKULU >>>  Pada  musim hujan yang sering melanda Kota Bengkulu akhir-akhir ini, banyak wiraswastawan  yang mengeluh soal perekonomian. Termasuk juga para nelayan. - Para nelayan yang sedang mencari nafkah untuk kebutuhan keluarga itu susah bukan main untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Veri (40), salah  seorang nelayan Pasar Bengkulu mengatakan, bahwa musim hujan yang disertai badai yang melanda Kota Bengkulu saat ini memang susah mencari ikan atau atau udang lobster ini. Sehingga dengan demikian, bapak yang sudah 10 tahun lebih menekuni usaha sebagai nelayan ini agak keteteran untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya. “Saya pergi bekerja atau melaut dari jam 03.00 dan pulang jam 09.00 pagi. Saya mencari lobster. Sebab, harganya mahal,'' ujar Veri kepada radarbengkuluonline.com saat ditemui di Pantai Pasar Bengkulu Kamis (21/1).

Kadang - kadang kalau badai seperti saat ini,  lanjutnya, dia dan para nelayan yang mencari lobster terombang ambing oleh ombak ke sana kemari. Barang-barang hasil tangkapannnya juga berantakan diterjang badai. Ini diperparah juga dengan turunnya air hujan. Akibatnya, lobster mati terkena air tawar.

''Udang lobster itu ada harga kalau dia hidup. Kalau sudah mati,  jadi tidak ada harganya. Biasanya laku Rp 200.000 satu kg. Akibat sudah mati, jadi harganya hanya Rp 20.000 sekilo.''

Lebih lanjut dikataknnya, memang itulah penderitaan para nelayan kecil itu. Kadang dapat, kadang tidak. Kalau untuk ekonomi demikian juga.  Kadang - kadang ada, kadang tidak ada. Untuk itulah, pemerintah harus hadir membantu nelayan.

Diakuinya, memang pemerintah ada membantu nelayan. Tetapi, tidak semuanya. Hanya orang tetentu saja yang diberi. “Bantuan kapal ada, tapi orang-orang tertentu saja. Hanya dapat dari kelompok yang itu saja. Seharusnya pemerintah itu harus lebih diperhatikan lagi, supaya para nelayan yang lain dapat bantuan yang sama. Kalau pemerintah ngasih bantuan kepada kami para nelayan, kami bersyukur. Tapi kalau masih seperti itu, tidak usah dibagikan sebaiknya. Menghabisi uang saja.” Ia berharap ke depan agar pemerintah betul-betul memperhatikan para nelayan ini. Karena, kalau nelayan sejahtera, maka Kota Bengkulu juga akan dapat nama. Kota Bengkulu akan semakin maju dan berkembang. '' Jadi, kami tetap berusaha aja dulu. Pemerintah kan tidak tahu isi dari sebenarnyo apa? Memang tujuan pemerintah itu bagus, tapikan sebaiknya dicek dulu. Sudah dapat semua apa belum,” kata  Veri. (Mg-3)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: