Kuliah Tatap Muka Belum Memungkinkan di IAIN

Kuliah Tatap Muka Belum Memungkinkan di IAIN

RBO >>> BENGKULU >>>  Proses belajar mengajar secara online yang diterapkan di IAIN Bengkulu, pihak kampuspun sudah mengevaluasi sistem belajar yang diterapkan selama ini. Hasilnya, memutuskan tetap melakukan kuliah secara daring. Sebab, kasus Covid-19 masih terus ada.

‘’SE Gubernur Provinsi Bengkulu tertanggal 26 Januari 2021 tentang Sekolah tatap muka dan pernikahan yang ditujukan ke bupati dan Wali kota, memang pihak kampus merespon akan hal itu. Namun melihat kondisi di Kota Bengkulu khususnya, tentu hal tersebut belum memungkinkan untuk melakukan tatap muka saat ini di IAIN,’’ucap Mamah Rohmah, SE.MM, Kepala Bagian Akademik dan Kemahasiswaan IAIN Bengkulu saat ditemui radarbengkuluonline.com   diruang kerjanya kemarin.

Kalau untuk tatap muka, lanjutnya, memang belum memungkinkan saat ini. Ini melihat jumlah mahasiswa IAIN yang begitu banyak. Jumlahnya sudah ribuan lebih. Jangan sampai nanti kampus menjadi klaster baru penyebaran Covid di Bengkulu.

Terkait akan hal tersebut jika kedepan ada kebijakan untuk melakukan proses belajar mengajar untuk tatap muka, maka pihak kampuspun akan menunggu kebijakan pemerintah pusat, khususnya dari Kemenag. Selain itu juga, perkembangan IAIN beralih status menjadi UIN masih dalam proses dan memang sudah dilaksanakan Rektor IAIN Bengkulu bersama tim untuk peralihan status IAIN menjadi UIN.

“Dengan segala upaya yang ditempuh semoga IAIN kedepannya menjadi UIN terwujud dan juga surat untuk peralihan status IAIN menjadi UIN tinggal menunggu tanda tangan Presiden,” ucap Mamah Rohmah.

Dengan info tersebut tentu hal ini merupakan suatu harapan bagi semua orang, terkhususnya pihak kampus agar status IAIN beralih status menjadi UIN segera terwujud.

Terkait akan hal itu pun, pada tahun 2021 ini juga, IAIN akan melaksanakan kegiatan rutin setiap tahun. Yaitu Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang akan diikuti Mahasiswa semester 6. Untuk sistem kuliah kerja nyata(KKN) tahun ini masih sama dengan tahun lalu seperti KKN berbasis masjid,pertanian dan di rumah/lingkungan tempat tinggal yang akan mengabdi dilembaga terkait dilingkungan tersebut.

“Untuk yang mengikuti kuliah kerja nyata (KKN) untuk jumlah saat ini belum bisa dipastikan. Sebab, ada prosedur atau syarat-syarat khusus. Seperti tes baca Al-Qur’an, IPK dan sudah menyelesaikan 120 SKS,” tutup Mamah Rohmah. (Mg-4)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: