Gelandangan dan Pengemis Harus jadi Perhatian Khusus

Gelandangan dan Pengemis Harus jadi Perhatian Khusus

RBO >>> BENGKULU >>>  Masalah kesejahteraan sosial kian tampak nyata, khususnya yang timbul akibat pandemi covid-19 dan di tengah berlangsungnya bulan Ramadan 1442 Hijriah. Gelandangan dan pengemis bisa ditengok di tempat-tempat ibadah, persimpangan jalan dan pusat-pusat perbelanjaan. Tak terkecuali di sudut-sudut keramaian yang ada di Bengkulu.

Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief S.PSi, MM menilai, persoalan kesejahteraan sosial tidak bisa dipandang sebelah mata dan persoalan biasa.

"Solusinya juga tidak bisa solusi biasa. Harus ada solusi jangka panjang bagaimana masalah kesejahteraan sosial ini tetap memanusiakan manusia. Bukan sekadar dirazia dan dibina sekadarnya atau dipulangkan ke kampung halamannya," ungkap Hj Riri Damayanti John Latief kepada radarbengkuluonline.com Selasa (4/5).

Meski tak menolak model-model penertiban, ia berharap pendekatan yang dilakukan kepada gelandangan dan pengemis tetap mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan.

"Yang membawa anak-anak panas-panasan, yang nggak peduli tertib lalu lintas, yang sikapnya kasar pas minta-minta dan yang kayak ini ditertibkan boleh, tapi tetap dengan humanis. Nggak boleh kasar selama pemerintah belum bisa memberikan solusi kongkrit buat mereka," kata Riri.

Perempuan yang meraih gelar Putri Dayang Negeri oleh Masyarakat Adat Tapus ini menyampaikan, sebelum pandemi covid-19 persoalan kemiskinan dan pengangguran telah menjadi persoalan serius yang belum terselesaikan.

"Untuk menyelesaikannya perlu solusi jangka panjang. Negara harus hadir untuk mengangkat harkat dan martabat kemanusiaannya sebagai warga Indonesia."

Negara, lanjutnya, harus memberikan kesempatan bagi setiap orang untuk mengembangkan potensi dirinya. Terutama terhadap kelompok masyarakat miskin yang tidak memiliki kemampuan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya.

"Selama ini memang sudah ada bantuan-bantuan sosial, bantuan bedah rumah, beasiswa, jaminan kesehatan dan lain-lain. Masalahnya seringkali jumlah bantuannya tidak sebanding dengan jumlah yang membutuhkan dan banyak yang tidak tepat sasaran. Silakan cek datanya. Mudah-mudahan ini bisa dibenahi." Pemerintah juga harus secara kreatif mengembangkan industri nasional yang kuat dan mandiri agar negara memiliki banyak ruang untuk membuka lapangan kerja dan menambah pendapatan negara.

"Pajak yang adil efektif untuk menambah pendapatan negara. Seperti industrialisasi. Atau kayak di Bengkulu bisa dengan model mengoptimalkan aset-aset terbengkalai seperti Mess Pemda dan lain sebagainya," katanya.(idn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: