Persediaan Masker di Pos Perbatasan Minim
RBO <<< MUKOMUKO <<< Tim gabungan dari Pemerintah Kabupaten Mukomuko, TNI, dan Polri telah melaksanakan Operasi Ketupat Nala. Salah satu yang dilakukan tim mendirikan pos penjagaan di Desa Lubuk Pinang, Kecamatan Lubuk Pinang yang menjadi perbatasan antara Bengkulu dengan Sumbar (Sumatra Barat). Pos tersebut sudah mulai beroperasi sejak pagi Kamis (6/5) kemarin. Puluhan personel sudah berjaga dan memeriksa kendaraan yang lewat. Bagi yang tidak memenuhi syarat untuk masuk wilayah Mukomuko, terpaksa diminta putar balik ke arah Sumbar.
Dari pantauan radarbengkuluonline.com , fasilitas yang tersedia di pos penjagaan perbatasan itu sudah cukup lengkap. Mulai dari ambulance yang standby, ruang pemeriksaan rapid tes antigen, ruang istirahat, sampai ruang isolasi juga tersedia sebagai penampungan awal jika didapati ada pengendara atau penumpang yang dinyatakan positif terpapar Covid-19 berdasarkan hasil rapid tes antigen.
Di area pos juga tersedia fasilitas MCK dan cuci tangan yang cukup memadai. Termasuk juga ada musala. Masih hasil pemantauan, sayangnya tidak tersedia cukup masker untuk para petugas di pos penjagaan perbatasan tersebut. Akibat minimnya masker yang tersedia, petugas yang berjaga harus tahan tidak mengganti masker kurun waktu lebih kurang 5 jam. Padahal, intensitas mereka berinteraksi dengan pengendara cukup tinggi dan mereka juga bekerja di bawah terik matahari.
Menanggapi hal itu, Bupati Mukomuko, H. Sapuan, SE., MM., Ak., CA., CPA menyatakan siap menambah persediaan alat pelindung diri (APD) untuk para petugas yang berjaga, khususnya APD masker. "Masker nanti kita upayakan akan pasok ya. Tapi kalau untuk APD bagi petugas kesehatan, saya cek tadi cukup lengkap. Tapi memang prosedurnya, belum dipakai. Baru akan digunakan pada kondisi tertentu," ujar Bupati ketika diwawancarai radarbengkuluonline.com disela aktivitasnya memantau pos penjagaan perbatasan, tadi siang.
Sementara soal makan personel yang berjaga, kata Bupati kemungkinan memang tidak akan mendirikan dapur umum. Karena waktu operasi Ketupat Nala ini relatif singkat. Yakni mulai 6 sampai 17 Mei 2021. "Nanti logistik (makanan) kita suplai, kita pak, kita bungkus. Dapur umum tampak memang tidak (kita dirikan) karena waktunya singkat," tuturnya.
Rapid Tes dan "Balik Kanan"
Sekitar lima jam beroperasi pada hari pertama ini, petugas kesehatan di pos jaga tersebut sudah merapid tes 14 pengendara dan penumpang. Hasilnya ke-14 orang yang di rapid antigen dinyatakan negatif Covid-19.
Petugas dari TNI, Polri dan Perhubungan juga sudah menindak pengendara yang tidak memenuhi ketentuan. Selama lima jam pada hari pertama, lima kendaraan terpaksa diminta "balik kanan" ke arah Sumbar.
Kabid Perhubungan, Dinas PUPR Kabupaten Mukomuko, Aman Setiawan menjelaskan. Lima kendaraan yang "putar palak" itu karena tidak dapat menunjukan dokumen perjalanan.
"Empat unit mobil angkutan non logistik, mobil pick up, satu lagi kendaraan pribadi. Semuanya dari Kota Padang. Mereka tidak bisa menunjukan surat-surat, terpaksa kita minta putar balik," ujar Aman.
Kendaraan-kendaraan logistik, yang membawa semisal kebutuhan pokok dari arah Padang, masih dipersilahkan masuk wilayah Mukomuko. "Tapi dengan syarat harus rapid tes antigen dulu. Jika negatif, boleh masuk," singkat Aman. (sam)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: