Safari Ramadan, Gubernur Rohidin Tegaskan Boleh Pulang Kampung dan Salat Id
Mesjid Al-Hidayah Dibantu Rp 50 Juta
RBO, BENGKULU - Gubernur Bengkulu Dr H. Rohidin Mersyah melakukan safari Ramadannya yang terakhir di Kota Bengkulu pada bulan suci kali ini di Mesjid Al-Hidayah yang terletak di RT 10 Kelurahan Jalan Gedang, Kota Bengkulu . Gubernur Rohidin menegaskan bahwa kebijakannya, dia memperbolehkan untuk Pulang Kampung (Pulkam) dan menyerahkan bantuan hibah Rp 50 juta serta Rp 70 Juta untuk 200 guru ngaji dari Baznas. Kemudian dari Kanwil Kemenag Provinsi memberikan satu papan jadwal salat.
"Hari ini jadwal saya Safari Ramadan terakhir di Kota Bengkulu. Dan untuk lebaran Idul Fitri nanti kebijakan saya, boleh pulang kampung antar kabupaten dengan syarat tetap mamatuhi Prokes. Yang mau pulang ke Lebong, pulang ke Manna tiga kali sehari gak apa. Namun kalau ada kebijakan Bupati atau Walikota yang melarang, maka itu bukan bebrarti kami berseberangan. Tapi itulah yang namanya hirarki kebijakan mulai dari atas hingga ke bawah, mungkin ada pertimbangan Bupati atau Walikota terkait daerahnya yang zona merah, sehingga terpaksa dilarang," ungkap Gubernur Rohidin.
Kemudian terkait salat Id, Gubernur Rohidin juga memastikan dia tidak melarang dilaksanakan di Mesjid. "Jadi statemen saya itu sejak awal. Boleh dilihat jejak digitalnya ketika ramai soal lock down, namun saya mengambil kebijakan tidak lock down. Karena Covid-19 ini sebenarnya jangan terlalu ditakuti. Tapi jangan pula main-main. Kita ikuti saja aturan pemerintah dalam menghadapinya," tegasnya.
Kemudian untuk bantuan hibah mesjid Al-Hidayah, Gubernur Rohidin berharap bisa ikut menambah motivasi pengurus dalam melaksanakan program pembangunan mesjid yang masih dalam tahap renovasi tersebut. "Bantuan ini alakadarnya. Tapi saya yakin dengan posisi lahan yang sulit, kemudian mesjid ini dibangun atas swadaya masyarakat. maka ini menunjukkan betapa kuatnya komitmen warga masyarakat sekitar RT 10 Kelurahan Jalan Gedang ini untuk membangun mesjid. Sehingga mereka merasa memiliki. Sebab di negara kita ini mayoritas mesjid dibangun dengan swadaya masyarakat, sehingga nuansa kebatinan dan rasa memilikinya lebih kental. Tidak jarang kita lihat mesjid yang dibangun dan difasilitasi oleh pemerintah tidak semakmur mesjid yang dibangun oleh swadaya masyarakat. Lalu ada bantuan untuk guru ngaji dari Baznas senilai Rp 70 juta bagi 200 guru ngaji non ASN. Dimana masing-masing menerima Rp 350 ribu, sehingga nanti bantuan itu bisa menjadi penyemangat para guru ngaji dalam melaksanakan tugasnya melatih anak-anak kita membaca Al Quran," pungkas Gubernur Rohidin.
Sebelumnya mewakili Pemerintah Kota Bengkulu dan pengurus Mesjid Al-Hidayah, Lurah Jalan Gedang, Herzi S.Sos menyampaikan, bahwa mereka merasa bangga dan bersyukur atas kehadiran dari Gubernur Bengkulu yang memang sudah dinantikan oleh pengurus maupun warga sekitar mesjid sejak lama untuk hadir di mesjid yang dibangun atas swadaya masyarakat ini.
"Tentunya kita sampaikan terima kasih atas kehadiran pak Gubernur. Sedikit saya jelaskan bahwa sejak satu tahun terakhir pembangunan mesjid ini berjalan dan sejauh ini semua bangunan yang dibuat merupakan hasil sumbangan swadaya masyarakat kita," kata Lurah Jalan Gedang tersebut.
Dalam safari Ramadan terakhir dalam Kota Bengkulu itu nampak turut hadir Sekda Provinsi, Drs H. Hamka Sabri M.Si, kemudian Kepala BKD, Ir Hj. Diah Irianti, lalu Kepala Dinas Kominfotik Provinsi, H. Jaduliwan MM. Lalu hadir Ketua Mesjid Al-Hidayah, Cecep serta beberapa tokoh masyarakat sekitar mesjid. Termasuk GM RADAR BENGKULU, H. Syah Bandar. Adapun tausiyah Safari Ramadan diisi oleh ustadz Farhan dan imam salat tarawih H. Paimat Solihin. (idn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: