Warga Pondok Batu Goro Benahi Jembatan Ambruk
Upaya Kendaraan Bisa Nyebrang
RBO >>> MUKOMUKO >>> Hingga Rabu siang (19/5) kemarin, belum tampak pihak dari pemerintah melakukan penanganan jembatan penghubung di Desa Pondok Batu, Kota Mukomuko, pasca ambruk pada Selasa malam (18/5) kemarin.
Di pantau di lokasi, hanya ada sekitar belasan warga melakukan gotong royong menimbun sebagian sisi jalan yang amblas agar dapat dilewati kendaraan roda dua. Setelah ditangani warga, sepeda motor sudah mulai melewati jembatan yang ambrol tersebut, melewati jalan timbunan warga selebar sekitar 1 meter.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mukomuko, Ruri Irwandi, ST., MT ketika dikonfirmasi radarbengkuluonline.com siang kemarin mengatakan, pihaknya masih menyiapkan perlengkapan dan kebutuhan penanganan jembatan yang ambruk itu.
"Untuk mengantisipasi agar tebingan dekat jembatan itu tidak longsor lagi akan kita tahan pakai batang kelapa. Kita juga membutuhkan alat berat untuk pengerjaanya. Kami masih menyiapkan semuanya," ujar Ruri. Sementara, agar jalan tersebut dapat dilalui kendaraan roda empat, untuk sementara akan dipasang jembatan Bailey atau jembatan darurat.
"Jadi, status jalan itu merupakan ruas jalan provinsi. Hasil koordinasi kita, pihak Pemprov menyediakan jembatan Bailey. Sekarang (kemarin siang) dalam perjalanan dari Bengkulu menuju Mukomuko," sampai Ruri. Sementara, untuk tindak lanjut jangka panjang menangani jembatan sepanjang lebih kurang 14 meter dan lebar 5 meter itu, Kadis PUPR belum dapat menyampaikan secara rinci. Katanya, jika air sudah menyurut, pihaknya akan memeriksa konstruksi jembatan dari bawah. Itu dilakukan untuk mendapatkan kajian dan hitungan untuk langkah penanganan jangka panjang.
"Yang jelas sekarang, kita mengupayakan dengan cepat, jembatan atau jalan itu dapat dilewati," sampai Ruri. Ditambahkannya, sementara ini, kerusakan fasilitas umum bangunan pemerintah akibat bencana banjir yang terjadi dua hari yang lalu hanya ada 2 bangunan. Pertama, jembatan di Desa Pondok Batu dan Pelapis Tebing Tempat Pelelangan Ikan (TPI) sekaligus dermaga kapal nelayan di Desa Pulau Makmur, Kecamatan Ipuh. "Sementara pantauan kita dua itu bangunan pemerintah yang mengalami kerusakan," demikian Ruri. (sam)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
- Share: /*props */?> /*google ads */?> /*amp advernative */?>
- 1 Suzuki Carry vs Daihatsu Gran Max: Kendaraan Niaga yang Tangguh dan Ekonomis
- 2 Harga Beras 50 Kg: Stok Hemat untuk Keluarga dan Usaha di Bulan Ini
- 3 Modifikasi SUV vs Sedan: Gaya dan Fungsi yang Tetap Tren
- 4 Apakah Mobil Listrik dengan Harga Terjangkau Akan Menjadi Standar Baru?
- 5 Toyota Mirai vs Hyundai Nexo: Masa Depan Kendaraan Tanpa Emisi?
- 1 Suzuki Carry vs Daihatsu Gran Max: Kendaraan Niaga yang Tangguh dan Ekonomis
- 2 Harga Beras 50 Kg: Stok Hemat untuk Keluarga dan Usaha di Bulan Ini
- 3 Modifikasi SUV vs Sedan: Gaya dan Fungsi yang Tetap Tren
- 4 Apakah Mobil Listrik dengan Harga Terjangkau Akan Menjadi Standar Baru?
- 5 Toyota Mirai vs Hyundai Nexo: Masa Depan Kendaraan Tanpa Emisi?