BPN Bengkulu Selatan Segera Lakukan Pengukuran Ulang Lapter II

BPN Bengkulu Selatan  Segera Lakukan Pengukuran Ulang Lapter II

RBI, MANNA - Berdasarkan versi ukuran tahun 1997, pihak BPN akan melakukan pengukuran Lapter II yang saat ini digunakan perkantoran Bengkulu Selatan dan perumahan masyarakat Pagar Dewa.Dengan pengukuran ulang nanti akan  benar - valid. Sehingga TNI AU nantinya tidak plus minus. Begitu juga Pemda Bengkulu Selatan.

"Karena TNI AU memintak kepada kami sebagai pihak BPN untuk memastikan ukuran tersebut, insya Allah akan kami lakukan pengukuran pada Senin mendatang. Ini akan melibatkan BPN sendiri, TNI AU,Pemda dan Pemerintah Desa Pagar Dewa untuk menyaksikan konstrusi batas yang diluar Lapter I," ujar Kepala BPN Bengkulu Selatan di ruang rapat Kujang Kantah Surahman,S.T.MH Selasa (15/06).

Bagi masyarakat yang nantinya mengaku mempunyai sertifikat bisa langsung ke BPN untuk melakukan pengecekan. Nantinya akan dilihat. Kalaupun ada atas dasar apa sertifikat tersebut bisa terbit. Kalau memang dasarnya nanti tidak kuat, maka sertifikat tersebut bisa dibatalkan. Selanjutnya akan dilihat, apakah hal ini ada kesalahan dari oknum,baik itu dari pihak BPN sendiri maupun Pemerintah Desa yang nantinya akan dibuktikan di pengadilan.

"Dengan pengukuran ini diharapkan TNI AU segera melepaskan ataupun menghibahkan kepada pihak Pemda. Apalagi yang terjadi dilapangan tanah tersebut sudah dipergunakan Pemda dan masyarakat. Kemudian TNI AU sudah mensertifikatkan lima bidang untuk poksi mereka. Lapangan tembak I,II,Mako, Radar dan Alutsista,"paparnya.

Untuk itu, usulan dari Hankam harus diakomodir oleh Pemerintah tentang adanya Lanut di Bengkulu untuk operasi pesawat tempur dan pesawat Kargo.Sehingga apabila ada operasi - operasi meliter, karena Bengkulu menurut info dari TNI AU adalah Blanspot, artinya area yang tidak terpantau, sehingga kalau ada musuh tidak terdeteksi dan di Bengkulu Selatan akan dipasang Radar.

"Hal itu harus diakomodir selain untuk ketahanan keamanan juga untuk kepentingan kemanusiaan. Apabila terjadi bencana dan sebaginya, sehingga TNI AU tidak mesti didatangkan dari Palembang. Itulah yang harus diusahakan," tegas Surahman.

 Asisten I Pemda Bengkulu Selatan,  Yunizar Hasan,SH mengatakan, berdasarkan hasil rapat,  tim gabungan serta unsur BPN, Bagian Tapem, DAN POS TNI AU MANNA mulai bekerja minggu depan. Ini bila sarana dan operasional sudah siap mendukung. Tim segera melaksanakan pengukurannya.

"Yang kita usulkan untuk dihibahkan kepada Pemda sebanyak 265 hektar dari luas Lapter 331 hektar. Pihak BPN juga harus membuat peta lokasi Lapter II,  sehingga TNI AU nantinya mendapatkan ukuran dan peta juga dari pihak BPN," pungkas Yunizar.(afa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: