Kandidat ”Capres” Mulai Bergerak

Kandidat ”Capres” Mulai Bergerak

radarbengkuluonline.com – JAKARTA -  Pemilihan Umum Presiden (pilpres) kurang dua tahun lagi. Namun, hawa persaingan politik makin terasa. Aksi dukung-mendukung juga semakin ramai. Di berbagai daerah, deklarasi mendukung sosok tertentu sudah dilakukan.

Misalnya yang dilakukan relawan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK). Beberapa orang yang tergabung dalam Rekonsiliasi Masyarakat (Rekat) Indonesia mendeklarasikan dukungan kepada Ridwan Kamil agar maju pilpres.

Ketua Umum Rekat Indonesia, Eka Gumilar mengatakan, deklarasi dukungan terhadap RK sudah melalui pertimbangan. Dia menilai, pejabat yang akrab disapa Kang Emil itu merupakan sosok yang tepat untuk menjadi presiden berikutnya. ”Kami mendorong Ridwan Kamil untuk maju,” ungkap Eka kepada Jawa Pos kemarin.

Menurut dia, Emil bisa menjadi solusi atas polarisasi masyarakat. Mantan Walikota Bandung itu diklaim dapat diterima oleh semua kalangan. ”Sesuai dengan Rekat, merekatkan dan merekonsiliasi masyarakat,” imbuhnya.

Nama Emil memang masuk di hampir semua survei pilpres. Namun, elektabilitasnya disebut berada di bawah tokoh lain seperti Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan. Meski demikian, Rekat Indonesia melihat konsistensi Emil masuk di beberapa survei adalah pertanda baik. Sebab, sampai saat ini, Emil belum melakukan apa pun untuk mendongkrak elektabilitasnya. Dia bahkan belum membentuk tim khusus, tidak pula gencar mempromosikan diri.

Dia percaya, bila Emil melakukan itu, elektabilitasnya akan terus naik. ”Beliau itu bergeraknya terukur, melangkahnya terukur, tidak grusa-grusu,” ujarnya.

Karena itu, Rekat Indonesia tidak khawatir dengan elektabilitas Ridwan Kamil saat ini. Mereka percaya, jika sudah bergerak, nama Emil akan merangkak naik mengimbangi bahkan melebihi nama-nama lainnya. Dia juga yakin Emil tidak akan sulit mencari partai politik yang bisa mengusungnya maju pilpres.

Menurut Eka, ada potensi partai-partai di parlemen mendekat ke Emil. Dia menyebut, dengan kerja-kerja yang dicapai Emil, partai-partai tersebut tidak akan segan memberikan dukungan. ”Kang Emil mungkin akan konsen dulu terhadap prestasi, menabur bakti dulu, kerja dulu, nanti juga menuai simpati sendiri,” bebernya.

Selain Ridwan Kamil, dukungan maju pilpres didapat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Salah satunya datang dari Jaringan Nasional Mileanies 24. Ketua Umum Mileanies 24 Muhammad Ramli Rahim mengungkapkan, dukungan terhadap Anies didasarkan pada kinerja. Pihaknya menilai, mantan Menteri Pendidikan itu punya kiprah yang baik selama memimpin DKI Jakarta. Keberhasilan di DKI Jakarta, kata dia, harus dirasakan juga oleh daerah lain.

Deklarasi dukungan terhadap Anies pun sudah sangat besar. Terbaru, deklarasi dilakukan di Donggala, Tegal, dan Brebes pada Minggu (14/11). Dalam berbagai survei, elektabilitas Anies juga masuk papan atas. ”Makin keras Anies Baswedan dipojokkan, dihina, dihambat, di-bully, bahkan dicari-cari kesalahannya, justru membuat dukungan masyarakat Indonesia semakin menguat,” ujarnya.

Bahkan, lanjut dia, deklarasi yang datang bergelombang tak bisa dibendung lagi. Rencananya, deklarasi dilakukan di Maros pada 17 November, Ambon pada 23 November, dan Serdang Bedagai pada 4 Desember. ’’Mereka sudah mengonfirmasi kesiapannya mendeklarasikan Anies Baswedan for President 2024,” tuturnya.

Jika arus dukungan terus berdatangan, pihaknya optimistis kendaraan politik akan mudah didapatkan Anies Baswedan.

Relawan yang mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga bermunculan. Salah satunya relawan Sahabat Ganjar. Humas DPP Sahabat Ganjar Indah Cahyani Putri menyatakan, pihaknya mendukung karena sosok Ganjar mempunyai sifat dan sikap yang baik. Ganjar juga dekat dengan rakyat, sederhana, dan santun. ’’Kami tidak melihat ada calon lain yang lebih pantas meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi selain Pak Ganjar. Dengan demikian, tidak ada alasan bagi kami untuk tidak mendukung Pak Ganjar,’’ terangnya.

Dia menyebut, Sahabat Ganjar sudah membentuk kepengurusan di daerah-daerah. Sampai saat ini, pihaknya sudah membentuk kepengurusan di 34 provinsi dan 21 negara. Jumlah pengurus di seluruh wilayah lebih dari 1.700 orang. ’’Sedangkan jumlah relawan akan di-update awal 2022,” ucapnya.

Relawan yang mendukung Ketua DPR Puan Maharani tidak mau kalah. Relawan Puan Maharani (RPM) for President 2024 dideklarasikan pada 30 Oktober lalu. Ketua Umum RPM 2024 Budi Santoso mengatakan, Indonesia membutuhkan sosok seperti Puan yang bisa menjawab tantangan ke depan. ’’Apa yang dimiliki sosok negarawan bernama Taufiq Kiemas ternyata ada pada diri Ibu Puan,” terangnya.

Menurut dia, Puan merupakan satu-satunya menteri koordinator bidang pembangunan manusia dan kebudayaan (PMK) yang mampu menurunkan angka kemiskinan menjadi 10,64 persen. Dengan capaian itu, Puan diyakini mampu membawa Indonesia keluar dari ancaman berat pascapandemi Covid-19.

Politikus senior PDIP Hendrawan Supratikno mengatakan, relawan-relawan selalu muncul dalam setiap kontestasi. Kemunculan relawan. Kata dia, suatu hal yang biasa dan tidak menjadi masalah bagi partai politik. Menurut dia, munculnya relawan yang mendukung Puan dan Ganjar tidak akan mengurangi soliditas PDIP.

Terkait peluang Puan dan Ganjar menjadi capres 2024, Hendrawan tidak mau berspekulasi. ’’Tidak pada tempatnya kita berspekulasi,” tegas anggota DPR itu saat dihubungi Jawa Pos. Yang pasti, lanjut dia, penetapan capres dari PDIP berada di tangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Kongres di Bali 2019 memberikan kewenangan penuh kepada Megawati untuk memutuskan capres.

Sementara itu, peta persaingan capres di masyarakat masih didominasi nama-nama populer. Sosok capres alternatif yang berpotensi menyodok belum terlihat. Hal itu merujuk pada survei terakhir yang dilakukan Politika Research & Consulting (PRC). Berdasar survei PRC, nama-nama seperti Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, Agus Harimurti Yudhoyono, dan Tri Rismaharini masih berada di papan atas.

Direktur Eksekutif Politika Research & Consulting (PRC) Rio Prayogo mengatakan, dukungan terhadap nama-nama tersebut relatif merata. Sebab, tak hanya dari pemilih pengalaman, nama-nama itu juga disebutkan pemilih baru. ’’Temuan kami dalam survei PRC relatif hampir sama,’’ ujarnya.

Kalaupun ada perbedaan, lanjut Rio, hanya pada pemeringkatan elektabilitas. Misalnya, di kategori pemilih milenial, yang tertinggi diperoleh Ganjar, kemudian Prabowo, dan Anies di posisi ketiga. Di kategori umum, Prabowo berada di peringkat pertama, diikuti Ganjar dan Anies.

Rio menjelaskan, masih eksisnya nama-nama tersebut tidak lepas dari kiprah mereka di panggung publik. Terbukti, nama-nama yang muncul merupakan sosok yang memiliki ’’playing ground’’ untuk menjaga popularitas. Mulai posisi menteri, kepala daerah, hingga ketua umum partai.

Sementara itu, nama-nama elite parpol selain AHY masih relatif rendah. Elektabilitas Airlangga Hartarto dan Muhaimin Iskandar yang terhitung aktif menyebarkan baliho masih di bawah 2 persen. Meski demikian, Rio menekankan bukan berarti peluang nama-nama di luar itu tertutup. Dia meyakini situasi masih sangat cair. Apalagi, masih tersisa waktu kurang lebih dua tahun. (lum/far/syn/c17/oni/JawaPos.Com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: