Masih Ada Duka di Balik Kebakaran New Khatulistiwa

Masih Ada Duka di Balik Kebakaran New Khatulistiwa

radarbengkuluonline.com -  BENGKULU - Kebakaran Toko New Khatulistiwa di Jalan KZ Abidin Pasar Minggu, Kota Bengkulu hari Selasa (23/11) meninggalan kesedihan bagi warga sekitar. Sedihnya, tak terkira.

Salah seorang pedagang di sekitarnya, Parman menyampaikan dukanya kepada korban. Ia merasa kehilangan. Sebab, korban itu adalah orang yang baik, sering membantu pedagang maupun kerukunan masyarakat, walau ia bukan dari masyarakat Tionghoa.

"Kami merasa kehilangan dan mengirim doa walau beda keyakinan untuk korban yang merupakan pengelola dan juga anak dari pemilik Toko New Khatulistiwa, Lina. Saat kebakaran hebat kami lagi buka dagangan, yakni gorengan dan lotek. Namun apa boleh buat, karena bahan-bahan gorengan sudah dipersiapkan dari rumah terpaksa sempat ditutup, terus dibuka kembali karena melihat masyarakat yang butuh makan dan minum. Ada yang makan gorengan, terus membayar dan ada juga yang tidak bayar, namun kami ikhlaskan karena melihat kondisi yang terjadi," ucapnya kepada radarbengkuluonline.com tadi pagi  .

Sementara itu salah seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya beralamat di sekitar lokasi menyesali tragedi yang menelan korban jiwa. Hal ini disebabkan lambatnya evakuasi korban yang terjebak di toko yang diakibatkan akses menyelamatkan diri hanya satu akses pintu untuk evakuasi.

"Penyelamatan kami rasakan kurang cepat. Coba cepat di tarik teralis yang mengunci korban, sehingga bisa langsung dievakuasi, baik tangga atau alat yang ada," sampainya.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bengkulu, Yuliansyah kepada radarbengkuluonline.com menyampaikan bahwa Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Bengkulu tetap mengutamakan SOP. Upaya sudah dilakukan semaksimalnya dengan mengerahkan seluruh armada mobil Pemadam Kebakaran di setiap sektor, namun ada kendala. Seperti suplay air dan lokasi kejadian yang sempit dan kondisi gedung yang sudah tua sehingga kehati-hatian tetap diutamakan.

"Penyelamatan sudah semaksimal yang kita lakukan. Kendalanya seperti kesulitan akses masuk karena panjang bangunan hampir 40 meter cuma ada satu pintu di bagian belakang yang mengarah ke lantai dua sampai empat. Sedangkan bagian depan terkunci rapat hingga diteralis. Untuk evaluasi melalui pintu belakang tidak memungkinkan lagi. Karena, konstruksi tangga beton sudah mulai runtuh, sehingga kami memutuskan untuk menarik teralis toko untuk evakuasi korban.''

Suplay air yang terbatas, paparnya, ini memang menghambat juga. Sehingga ketika habis, ada rentang waktu untuk mengisi tanki armada Damkar. Untuk itu hendaknya diperbanyak hidran untuk titik-titik hunian sepeti pasar, perumahan dan tepat yang padat pemukiman.

Lebih lanjut dikatakan, ada empat orang petugas kita yang mengalami kecelakaan, terjatuh, sehingga kakinya terkilir, ada yang tersengat listrik dan ada juga yang terluka terkena serpihan kaca ruko yang pecah saat pemadaman.

''Saran kami kepada masyarakat yang tinggal di toko serupa konstruksiny, untuk mengurangi kesulitan evakuasi seperti teralis yang berlapis dan susah dibuka, perlu adanya teras atau beranda. Sehingga, mereka bisa berlari ke arah sana. Jika akses keluar sudah tidak memungkin karena asap atau kobaran api, sehingga akan mudah untuk dievakuasi. Dan yang terpenting ventilasi jangan tertutup rapat, sehingga asap dapat keluar dan tidak menghalangi dalam penyelamatan diri. Pada Intinya, supaya jalur evakuasi di ruko atau toko jangan hanya satu akses bagi penghuni Ruko ataupun toko untuk menyematkan diri. " (Ae-4)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: