SMAN 6 Bengkulu Selatan Lakukan Orientasi Kepramukaan

SMAN 6 Bengkulu Selatan Lakukan Orientasi Kepramukaan

radarbengkuluonline.com -  MANNA - Untuk menciptakan siswa yang berkarakter,  SMAN 6 Bengkulu Selatan melakukan orientasi kepramukaan kepada seluruh siswa - siswi kelas XI. Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Kapusdik) Gerakan Pramuka Bengkulu Selatan, Naswan Melian mengatakan, kegiatan ekstra kepramukaan ini dibagi dalam tiga bentuk. Pertama, sistem blok dalam bentuk perkemahan. Kedua, sistem aktualisasi dalam bentuk penggabungan materi kegiatan Pramuka dengan kegiatan pendidikan di sekolah. Ketiga, sistem reguler.

"Kegiatan kepramukaan ini sesuai Permen, wajib diikuti oleh setiap jenjang pendidikan. Mulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas(SMA). Adapun sesuai aturan ini, kegiatan akan kita laksanakan selama mulai dari sistem blok selama 36 jam, sistem aktualisasi 120 perminggu, dan sistem reguler 120 menit," ucapnya kepada radarbengkuluonline.com saat ditemui di ruang guru Minggu (28/11).

Adapun tujuan kegiatan pendidikan gerakan Pramuka ini, lanjutnya,  untuk mendidik anak agar anak mempunyai karakter yang baik. Mulai dari disiplin, tanggung jawab, suka menolong sesama, serta mempunyai kreatif,dan inovatif dalam melakukan pembelajaran di sekolah.

''Dengan karakater yang baik, mampu memperbaiki akhlak generasi bangsa. Untuk itu, dalam kegiatan kepramukaan ini, seluruh siswa mampu menggunakan waktunya untuk semua kegiatan yang positif.'' BACA JUGA: Selamat, Mobil Masuk Jurang di Tikungan Jembatan Sakaian

Kepala SMAN 6 Bengkulu Selatan, Sri Hartati,S,Pd mengatakan, karena SMAN 6 ini merupakan sekolah penggerak, maka dengan kegiatan kepramukaan ini bisa menciptakan profil pelajar Pancasila.

"Kalau bisa dengan kegiatan kepramukaan, para siswa sudah mampu menuangkan dasa dharma Pramuka. Kalau siswa - siswi kita sudah melakukannya, maka kehidupan mereka akan bisa terarah. Sehingga kegiatan Pramuka ini wajib kita lakukan untuk kebaikan para siswa - siswi,"ungkap Sri kepada radarbengkuluonline.com secara terpisah.

Bahkan untuk jiwa Pancasila, paparnya, bukan hanya dimiliki oleh para siswa - siwi, tetapi juga harus dimiliki oleh para pendidiknya. Sehingga kedepannya bisa diterapkan ditengah masyarakat. Adapun cara pendidik menanamkan sifat tersebut bisa  dengan cara melakukan pendekatan kepada siswa - siswi, karena untuk saat ini umur 13 sampai 18 tahun siswa - siswi harus diperlakukan seperti teman.

"Untuk itu kami selaku pendidik akan melakukan penguatan karakter bagi mereka. Dengan begitu, dimanapun mereka berada, dengan penguatan karakter tersebut akan melakukan sesuai dengan ajaran yang sudah ditanamkan.Sehingga mereka nanti mempunyai modal untuk meraih masa depan,'' ujar Sri.(afa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: