Ini Dia Orang Bengkulu Tersangkut Namanya di Jalan (7)

Ini Dia  Orang Bengkulu  Tersangkut Namanya di Jalan (7)

 

radarbengkuluonline.com - JALAN di Kota  Bengkulu ini banyak sekali.  Nama jalannya juga demikian . Pembaca sudah tahu lah itu. Ada jalan yang bersangkutan  nama burung, nama buah, nama sungai, nama pulau, nama bunga, nama pohon, bahkan nama orang. Soal nama orang ini,  juga banyak. Termasuk nama orang Bengkulu. Ini harus diketahui warga Bengkulu semua. Termasuk pelajar, mahasiswa, guru,dosen. Bila perlu, guru, kepala sekolah, dosen, rektor menyebarkan informasi ini ke grup WA mereka masing-masing agar semuanya tahu. Siapa saja namanya ya? Mau tahu! Silakan baca laporan kedua wartawan radarbengkuluonline.com yang sudah lulus Uji Kompetisi Wartawan (UKW)   di bawah ini.

AZMALIAR ZAROS – Kota Bengkulu

Sinar Kecantikan Putri Gading Cempaka Sampai ke Aceh

JALAN Putri Gading Cempaka adalah salah satu nama Jalan di Kota Bengkulu. Anda tahu  itu. Jalan itu terletak di Kelurahan Penurunan, Kecamatan Ratu Samban. Posisinya, dari Simpang Tiga Jalan Fatmawati, Ratu Agung, Jalan Putri Gading Cempaka menuju ke arah Bencoolen Maal atau BIM. Jaraknya lebih kurang ada 1 KM.

NAH, Putri Gading Cempaka ini adalah anak dari Ratu Agung. Menurut Tambo Bengkulu yang ditulis RM Yakub Kembang Melur tahun 938 Hijriah, Putri Gading Cempaka ini terkenal sangat cantik. Istilah anak muda kini, cantiknya selangit.

Konon kabarnya, setelah Ratu Agung wafat, kerajaan Sungai Serut ini digantikan oleh anaknya yang bernama, Anak Dalam, datanglah rombongan raja dari Kerajaan Aceh. Ia datang dengan kapal laut dan mendarat di Kerajaan Selebar yang berlokasi di Pulau Baai saat ini. Sebab, waktu itu Bengkulu memang sudah terkenal akan rempah-rempahnya. Aceh juga sudah punya hubungan dagang dengan Bengkulu sebelumnya. Dia juga sudah tahu akan kecantikan Putri Gading Cempaka ini. SILAHKAN DIBACA DULU: Permudah Sertifikatkan Tanah, Gubernur Minta Cabut Perwal Nomor 43 Tahun 2019

Kedatanganya ke Kerajaan Sungai Serut itu dengan maksud untuk meminang Putri Gading Cempaka. Sebab, ia sangat terpikat akan kecantikan Putri Gading Cempaka ini. Ia bermaksud ingin mempersunting gadis jelita dari Kerajaan Sungai Serut ini.

Sesampai di Kerajaan Sungai Serut ini, lalu disampaikanlah hasratnya untuk mempersunting Putri Gading Cempaka ini dengan Anak Dalam yang jadi raja Bangkahulu waktu itu. Bagaimana respon mereka? Anak Dalam tidak langsung mengiyakan. Ia berembuk dengan semua saudaranya itu. Termasuk Putri Gading Cempaka. Hasilnya, mereka tidak mau menerima pinangan ini.

Karena permintaan Raja Aceh ini tidak diterima, maka raja Aceh dan rombongan kesal. Mereka akhirnya memerangi kerajaan ini. Peperangan ini sangat dahsyat. Peperangan ini berlangsung cukup lama. Masing-masing tidak mau mengalah. Mereka juga tidak mau berunding.

Akibat peperangan ini banyak yang mengalami luka-luka dan banyak manusia yang mati bergelimpangan. Sehingga daerah ini penuh dengan bau busuk yang menyengat lubang hidung. PERLU DIBACA: Ini Dia Orang Bengkulu Namanya Tersangkut di Jalan (6)

Gara-gara bau yang menyengat itu, maka rakyat Bengkulu waktu itu tidak tahan mendiami daerah ini lagi. Mereka akhirnya mufakat untuk pindah ke daerah lain. Tujuanya sudah bulat pindah ke daerah Gunung Bungkuk di daerah Bengkulu Tengah saat ini. 7 orang anak Ratu Agung di bawah komando rajanya, Anak Dalam ini meninggalkan daerah kerajaannya itu menuju Gunung Bungkuk dengan hati yang sedih melihat daerahnya yang sudah banyak bergelimpangan manusia. Sehingga daerah ini dihuni oleh Suku Rejang Sawah saja lagi. Maka Sungai Serut itu akhirnya menjadi Empang Kahulu.

Tidak hanya Anak Dalam yang angkat kaki dari Kampung Kelawi ini, rombongan dari Kerajaan Aceh pun demikian. Ia berangkat menuju daerahnya lagi. Sebab, dia tidak tahan tinggal di daerah ini. BACA JUGA: Ini Dia Aliran Kepercayaan Yang Diduga Menyimpang di Bengkulu

Setelah kepergian raja Aceh, maka daerah ini secara perlahan mulai membaik. Putri Gading Cempaka akhirnya menikah dengan Maharaja Sakti. Saat itu Maharaja Sakti diangkat jadi Raja di Kerajaan Sungai Lemau di Kabupaten Bengkulu Tengah . Maharaja Sakti ini adalah raja dari Pagaruyung, Sumatera Barat. Ia diangkat jadi raja di daerah Bengkulu ini karena dia orang bijaksana dan berhasil mendamai warga Bengkulu yang berselisih waktu itu. Makam Putri Gading Cempaka ini konon kabarnya terletak di pemakaman keluarga di desa Pondok Kelapa Bengkulu Tengah, di tepi Pantai Pondok Kelapa.

Karena nama Putri Gading Cempaka ini sangat terkenal saat ini, maka untuk mengenang dia, maka akhirnya warga Bengkulu mengusulkan namanya itu agar dijadikan salah satu nama jalan di Kota Bengkulu. Usulan itupun direspon pemerintah daerah. Nama jalan itu dipasang di daerah Penurunan. Yaitu, mulai dari Simpang tiga Penurunan sampai dengan lokasi BIM atau Bengcoolen Maal saat ini. Lokasinya berdekatan dengan nama jalan orangtuanya, Ratu Agung di Anggut Atas. Namun sayangnya papan merek jalan Putri Gading Cempaka itu tidak nampak lagi. Nama jalan itu hanya ditemui di alamat toko dan rumah warga saja lagi. Salah satunya di Kantor Polsek Ratu Samban.

Bahkan karena namanya yang cukup melegenda itu, nama itu juga dilekatkan jadi nama Pantai Putri Gading Cempaka untuk menggantikan nama Pantai Panjang. Meskipun nama itu diubah pemerintah jadi nama Pantai Putri Gading Cempaka, namun orang lebih mengenal dengan nama Pantai Panjang. (bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: