Ini Dia Orang Bengkulu Yang Tersangkut Namanya di Jalan (21)

Ini Dia Orang Bengkulu Yang Tersangkut Namanya di Jalan (21)

radarbengkuluonline.com - Kota Bengkulu ini banyak sekali  nama jalannya . Pembaca sudah tahu lah itu. Ada jalan yang bersangkutan dengan nama burung, nama buah, nama sungai, nama pulau. Ada juga nama bunga, nama pohon, bahkan nama orang. Soal nama orang ini,  juga banyak. Bahkan, ada juga nama orang Bengkulu yang tersangkut dinama jalan itu. Ini harus diketahui orang Bengkulu. Termasuk pelajar, mahasiswa, guru, dosen. Bila perlu, guru, kepala sekolah, dosen, rektor menyebarkan informasi ini ke grup WA mereka masing-masing agar semuanya tahu. Siapa saja namanya ya? Mau tahu! Silakan baca laporan wartawan radarbengkuluonline.com yang sudah lulus Uji Kompetisi Wartawan (UKW)   di bawah ini. AZMALIAR ZAROS - Kota  Bengkulu  

Zainul Arifin, Semangat Juangnya Terus Bergelora

Jalan Zainul Arifin juga anda sudah tahulah itu. Ia merupakan salah satu nama jalan yang ada di Kota Bengkulu. Lokasi jalan itu membentang di Simpang Timur Indah, mulai dari Rumah Sakit DKT melintas ke arah Simpang Empat Kompi Dusun Besar. Siapakah Zainul Arifin itu? Kata Mantan Ketua Dewan Harian Daerah 45 Bengkulu, (alm) Syarif Syafri , dan dilengkapi dengan buku karangan M.Z.Ranni (Perlawanan terhadap Penjajahan dan Perjuangan Menegakkan Kemerdekaan Indonesia di Bengkulu) terbitan Balai Pustaka Jakarta tahun 1990, Zainul Arifin adalah salah seorang tokoh pejuang yang dimiliki Bengkulu. Ia merupakan salah satu dari 55 perwira Resimen I/ Divisi I Komandemen Sumatera yang dilantik langsung oleh Jenderal Mayor Soeharjo Harjowardoyo tanggal 24 Februari 1946 di Lapangan Setia Negara Curup. Ia juga mendapatkan pendidikan militer. SILAHKAN DIBACA: Jalan Tol Betungan – Taba Penanjung Harus Diteruskan ke Linggau Setelah menempuh pendidikan, walaupun yang mereka dapatkan masih terbatas, tetapi dia telah bulat hatinya untuk maju ke medan perang mengusir penjajah. Ia juga memimpin berbagai pertempuran di Kota Bengkulu. Melihat semangat juangnya di Kota Bengkulu yang tinggi, akhirnya Zainul Arifin ini dipindahkan ke Curup. Dia dipercaya menjadi Komandan Kompi I/ Batalyon II/ Resimen XIV di Curup. BACA INI DULU:  Ini Dia Orang Bengkulu Yang Tersangkut Namanya di Jalan (20) Zainul Arifin ini termasuk pejuang cekatan. Dia juga cepat dalam bertindak. Sewaktu ada perintah tanggal 4 Januari 1949 dari Batalyon XXVIII via telepon yang disampaikan Letnan I Budiono atas perintah Komandan Sub Teritorium Sumatera Selatan bahwa semua harus siap karena Belanda sudah bergerak dari Lubuklinggau mau ke Kota Curup, ia langsung siapkan pasukan. Ia sudah siap siaga menghadapi musuh tersebut bersama pasukan. Semua pasukan yang ada di Curup dibawa ke Desa Kepala Curup. Dia melakukan politik bumi hangus untuk menghadang musuh. Jembatan-jembatan mereka hancurkan agar Belanda sulit masuk daerah Bengkulu menggunakan kendaraan bermotor. Ternyata tanggal 5 Januari Belanda sudah sampai di Jembatan Teliu-Kepala Curup. Mereka terpaksa jalan kaki karena jalan tak bisa dilalui lagi. Disana terjadi pertempuran hebat. Pasukan Zainul Arifin tidak hanya berhadapan dengan pasukan darat, tetapi juga pasukan udara. Pesawat ini terbang rendah dan melakukan penembankan kepada pejuang. Karena perlawan yang tak seimbang itu, maka akhirnya pasukan Zainul Arifin mundur ke Beringin III dan membuat pertahanan di Tebing Mojorejo. Dalam pertempuran di Mojorejo ini, pasukan Belanda didampingi pasukan udara juga. Sehingga pasukan Zainul Arifin kalang kabut. Meskipun demikian, pasukan Zainul Arifin ini tidak patah semangat, dia terus melawan. Namun karena persenjataan yang terbatas, akhirnya pasukan Belanda ini bisa menduduki Mojorejo dan bermalam. Keesokannya mereka meneruskan perjalanan ke perkebunan Bukit Kaba. BACA JUGA: BNN Provinsi Bengkulu Amankan 23 Tersangka Narkoba Pada saat melintas di Tebing Pematang Danau, Bukit Kaba, pasukan Zainul Arifin dan Pasukan Kosim bersatu padu menghadangnya. Mereka telah memasang ranjau dan menyiapkan senjata berupa senapan. Pertempuran pun tak terelakkan. Pasukan Belanda banyak yang terkena ranjau tersebut. Tak lama kemudian datang bantuan pasukan udara dan mereka melayang rendah dan menggempur pasukan secara bertubi-tubi, sehingga pertahanan Zainul Arifin terdesak dan dia akhirnya mundur ke Staf Batalyon XXVIII di Cawang. Sedangkan Belanda masuk ke Kota Curup. PERLU DIBACA: Bank Bengkulu Bangun Musala Megah di Mal Pelayanan Publik Kota Bengkulu Walaupun sering kalah dengan pasukan lawan karena senjata mereka tidak seimbang, tetapi tidak mematahkan semangat juangnya. Dia terus berjuang dan menghadang serta menggempur Belanda dimana-mana. Karena semangat juangnya yang besar, maka namanya diusulkan untuk jadi salah satu nama jalan di Kota Bengkulu. Usulan itu pun dikabulkan. Nama jalan itu dipasang dari Simpang Timur Indah ke arah Simpang Empat Dusun Besar Kota Bengkulu. (bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: