APBN Rp 3,1 Triliun, Pagu Belanja Modal dan Barang Menurun
radarbengkuluonline.com, BENGKULU - Kepala Kantor Pelayanan Pebendaharaan Negara Bengkulu Ady Wijaya Joanes Brebeuf, didampingi Mochamad Sofani, S.Sos, M.M, Kepala Subbagian Umum KPPN mengatakan, ditahun 2022 ini ada beberapa jenis belanja anggaran yang menurun dari tahun sebelumnya. Seperti belanja barang sebesar Rp 1,240 triliun lebih ditahun 2022 ini, menurun sebesar 13,98 persen. Dimana pagu anggaran pada tahun 2021 sebesar Rp 1,441 triliun. Kemudian belanja modal sebesar Rp 613 juta menurun sebesar 38,21 persen. Ditahun 2021 sebesar Rp 991 juta. SILAHKAN BACA: Ini Dia Orang Bengkulu Yang Tersangkut Namanya di Jalan (27)
Namun untuk belanja Bansos, lanjutnya, itu bertambah sebesar 10,11 persen dengan pagu anggaran sebesar Rp 10,505 triliun pada tahun lalu sebesar Rp 9,540 Triliun. Belanja pegawai sebesar pagu Rp 1,334 Triliun atau bertambah sebesar 3,95 peren pada tahun lalu sebesar Rp 1,283 Triliun. Dengan jumlah keseluruhan APBN pada tahun 2021 sebesar Rp 3,726 Triliun menurun kini jadi sebesar Rp 3,198 atau menurun sebesar 14,17 persen.
"Untuk di mitra kerja KPPN Bengkulu belanja barang ada penurunan. Intinya, ini masih dikarenakan berdampak pandemi, maka harus berkaca pada tahun 2021. Seperti anggaran untuk perjalanan dinas dengan adanya rapat zoom virtual maka berkurang. Selain itu, belanja modal, untuk anggaran ini fokus yang sifatnya strategis. Selain itu ditahun ini banyak satker, termasuk kita tidak dapat banyak belanja modal, sehingga anggaran dimana dulu yang menjadi prioritas tentu saja ini masih pandemi. Oleh karena itu masih fokus kesehatan dan pendidikan, beberapa anggaran yang tidak terlalu penting maka harus ditunda dahulu," ujarnya kepada radarbengkuluonline.com tadi siang. BACA DULU: Jembatan Air Sebakul Jadi Tempat Selfie
Menurut Ady, untuk keseluruhan realisasi total jenis belanja mencapai sebesar 90,13 persen, dimana pagu anggaran pada tahun 2021 sebesar Rp 3,7 trilun dengan realisasi sebesar Rp 3,3 Triliun. "Alokasi KPPN Bengkulu sesuai dengan Omspan per tahun 3 Desember 2021 lalu, sebanyak 3,7 triliun. Realisasi per Desember ini sebanyak 3,3 triliun dengan sebesar 90,13 persen. Kemungkinan bisa bertambah karena masih ada omspan yang nihil. Artinya, sudah mencapai seratus persen. Kalau belanja barang masih sebesar 85 persen rata ratanya. Ini sudah kita identifikasi kenapa masih kurangnya belanja barang dan modal," tambahnya. BACA JUGA: Sekolah di Bengkulu Sudah Terapkan PTM 100 Persen
Untuk jumlah transfer daerah dan dana desa dengan pagu total sebesar Rp 1,149 triliun, dengan realisasi sebesar Rp 1,116 Triliun dengan presentasi sebesar 97,21 persen. Beberapa kendala permasalahan umum terhadap penyerapan anggaran ini diantaranya, karena masih adanya pandemi covid -19, sehingga dilakukan refocusing anggaran. Dimana dana yang sudah disiapkan harus dialihkan. Selain itu, masih banyaknya atau terlambatnya proses lelang, kegiatan tidak terlaksana karena pandemi, blokir yang dibuka pada pertengahan tahun dan lain lainnya. Ady berharap, agar seluruh jajaran mitra kerja, baik itu pemerintah daerah maupun instansi lainnya dapat mempercepat realisasi anggaran ditahun ini. PERLU DIBACA: Dr. KH Zulkarnain Dali: Seluruh Berlabel IAIN Diganti
"Anggaran sudah tersedia ini, kami berharap agar cepat segera direalisasikan. Nanti dalam waktu dekat akan kami koordinasi dengan pelaksana kinerja anggaran, agar dana yang masuk segera direalisasikan. Kalau tidak digunakan, sangat disayangkan. Saat ini sudah dikomunikasikan. Kalau kinerja pelaksanaan anggaran bagus, maka pembangunan daerah tentu terlaksana dengan baik." (Bro)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: