Diprediksi Hingga Februari Ini, Bengkulu Berpotensi Terdampak Fenomena La Nina

Diprediksi Hingga Februari Ini, Bengkulu Berpotensi Terdampak Fenomena La Nina

Puncak Musim Hujan Hingga Februari radarbengkuluonline.com, BENGKULU - Kepala Bidang Tanggap Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu Khristian Hermansyah Minggu (23/1) mengatakan sudah ada pembahasan mengenai pembangunan pengendali banjir di Bengkulu. Namun dirinya tidak mengetahui secara pasti seperti apa bentuk fisik bangunan pengendali banjir yang rencananya akan dibangun di Kabupaten Bengkulu Tengah itu. Khristian menjelaskan, pembahasan pembangunan pengendali banjir ini sudah dilakukan satu kali dan akan di bahas satu kali lagi. Rencananya bangunan pengendali banjir ini akan dibangun oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VII tahun ini. “Mudah-mudah terealisasi, yang sebetulnya harusnya dilakukan di tahun kemarin. Cuma karena adanya Covid-19 jadi ditunda dulu. akan dilakukan uji publik setelah semua pembahasannya selesai. Ingatkan saja nanti akan kita kawal,” jelasnya. BACA JUGA: Masih Ada 78 Desa di Provinsi Bengkulu Tidak Ada Koneksi Internet Dia juga menyampaikan pembangunan ini nantinya akan mengurangi besarnya debit air sungai yang menuju ke arah hilir. Memperbesar kapasitas aliran sungai agar mampu menampung debit air dan pengelolaan daerah hilir sungai agar lancar mengalir ke muara. “Tunggu tim yang membidangi, BWS VII” lanjutnya  memperlihatkan kerangka acuan pengendali banjir. Khristian juga mengatakan, pihaknya sudah berkordinasi dengan BMKG terkait dengan cuaca ekstrem yang akan melanda Provinsi Bengkulu. Sebagai penanggulangan bencana, BNPB sudah melakukan peringatan dini dan dikirim langsung kepada BPBD kabupaten/kota, terutama daerah yang terdampak. Mereka juga melakukan pemantauan selama 24 jam dalam satu hari, dengan cara pengecekakan pintu-pintu air. “Kami langsung kirim ke tim relawan BNPB dan pihak terkait lainnya,” ucapnya. BACA JUGA: Srie Rejeki: Kalau Kota Mau Gedung Seperti Mess Pemda, Buat Sendiri Aja Sementara itu, Kepala BMKG Klimatologi Provinsi Bengkulu, Klaus Johannes Apoh Damanik menginformasikan bahwa merujuk pada potensi La Nina di Indonesia yang diprediksi dapat terjadi pada periode hingga Februari 2022 mendatang. Termasuk juga Bengkulu berpotensi terdampak dari adanya fenomena La Nina ini. “Diprediksi La Nina bisa sampai bulan Februari mendatang,” kata Damanik. Dijelaskannya, dengan adanya fenomena La Nina maka perlu ada langkah kesiap siagaan menghadapi fenomena ini. Untuk itu, pihaknya bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu secara sigap berkoordinasi bersama BMKG, Basarnas dan juga BPBD guna mengantisipasi dampak buruk bahaya hidrometeorologi. “Seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang, yang dipicu fenomena La Nina. Ini yang harus dilakukan antisipasi,” terangnya. Menurutnya, kesiap siagaan pemerintah daerah dan masyarakat ini mutlak diperlukan. Apalagi, fenomena tersebut merupakan anomali iklim global yang dapat memicu peningkatan curah hujan. Sehingga informasi ini akan diteruskan ke masyarakat agar dapat menyiapkan diri jikalau sewaktu-waktu terjadi bencana banjir, maupun longsor, sampai Damanik. (Bro)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: