Sovia Sudah 14.000, Tawon Baru Mau Ditarik
Minyak Goreng Mulai Turun
radarbengkuluonline.com, - BENGKULU – Pemerintah sudah menetapkan harga minyak goreng Rp 14.000 per liternya sejak 19 Januari 2022 kemarin. Harga minyak goreng bersubsidi saat itu, hanya bisa didapatkan di ritel-ritel modern saja, seperti Alfamart, Indomaret, dan lain sebagainya. Setelah kebijakan terus berlangsung selama sepekan, minyak goreng satu harga Rp 14.000 per liter, sudah mulai diterapkan di pasar-pasar tradisional di Kota Bengkulu. Ini berlaku mulai hari Rabu (26/01/2022).
Dengan demikian, harga minyak goreng bersubsidi sudah bisa masyarakat dapatkan di pasar-pasar tradisional di Kota Bengkulu. Seperti Pasar Panorama, Pasar Minggu, dan Pasar PagarDewa Kota Bengkulu. Hal ini diakui oleh Lesmi (34), seorang Pedagang Sembako di Pasar Panorama Kota Bengkulu. Lesmi mengatakan, minyak goreng bermacam-macam merek di tokonya sudah benar-benar turun sejak tadi malam. “Sudah turun malam tadi,” ujar Lesmi kepada jurnalis radarbengkuluonline.com, Rabu (26/1). BACA JUGA: Produksi Kerupuk Jangek Lipat Menciut Karena Ini
Selain itu, Suhardi (56) pedagang sembako di Pasar Panorama juga mengatakan hal senada. Minyak goreng ditokonya sudah turun baru sebagian merek saja. Kemudian, ia menambahkan, untuk merek minyak goreng lainnya akan ikut turun di minggu-minggu ini. Oleh karena itu, atas arahan pihak Kementerian Perdagangan yang datang tadi, ia disarankan untuk membuat tanda harga di depan minyak goreng yang sudah disubsidi. Tujuannya, agar terdapat perbedaan minyak goreng yang sudah disubsidi dan yang belum disubsidi dari pemerintah. “Di toko saya belum semua. Baru Sovia dan Siip. Bimoli belum. Dan ini, Tawon baru mau ditarik. Agar pembeli tahu, saya kasih merek di depannya. Alhamdulillah hari ini sudah banyak yang beli,” ucap Suhardi.
Tidak hanya itu, Sepri Mulyadi (36) juga menuturkan, dengan turunnya harga minyak goreng ini, membuatnya sangat senang. Ia menyebutkan, stok minyak yang ia jual dengan harga tinggi kemarin akan ditarik distributor. Setelah itu, distributor akan menggantikan stok minyak lama dengan yang baru. Sehingga, ia bisa menjual minyak goreng murah dengan harga yang sudah ditetapkan pemerintah, tanpa merasa khawatir dirugikan. “Sudah turun. Stok masih yang lama, tapi nanti dihitung berapa jumlahnya dan diganti,” kata Mulyadi. BACA JUGA: PKS Kawal Program Pendidikan Gratis SMA/SMK
Berbeda halnya dengan Nofil Adri (50), ia mengaku belum bisa menurunkan harga minyak goreng ditokonya saat ini. Karena baru saja membuka toko setelah tutup selama 2 Minggu kemarin. Namun, Ia sangat setuju dengan minyak goreng bersubsidi ini, sehingga harga minyak goreng menjadi terjangkau. Sebab, jika harga minyak goreng masih mahal, ia menuturkan berdampak kepada keuntungan penjualannya. “Sebagian sudah turun sebenarnya, tapi saya belum. Karena stok kosong dan belum order ke distributor. Kalau nanti sudah order, pasti akan ikut turun juga. Tidak hanya itu, harga tinggi juga menjadi beban masyarakat dan daya beli akan menurun. Apalagi, semakin naik harga, jadi kecil juga untungnya,” tegas Nofil.
Menurunnya harga minyak goreng di Pasar Tradisioanl Kota Bengkulu membuat masyarakat merasa sangat senang. Sebab, mereka tidak perlu lagi mengatre lama-lama di Indomaret seper kemarin. Lebih parahnya lagi, di ritel-ritel modern stok pembelian juga sangat dibatasi. Semua ini dirasakan oleh Santi (34), seorang Ibu Rumah Tangga. “Saya sebagai pembeli ya sangat senang lah. Apalagi ini bahan pokok. Dengan melihat adanya subsidi di pasar ini, langsung saya beli dan tidak perlu lagi mengantre panjang di Indomaret,” ujar Santi. (Mg-4)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: