Kairil Anwar: Waspadai, Ini Ciri-Ciri Orang Radikal, Teroris
FKPT Bengkulu Rutin Melakukan Sosialisasi
radarbengkuluonline.com, BENGKULU- Meskipun Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Bengkulu selalu mengadakan sosialisasi secara rutin tentang bahaya intoleransi, radikalisme, dan juga terorisme, namun nampaknya hal itu terjadi juga. Mengingat baru-baru ini ada 3 orang masyarakat Bengkulu yang ditangkap Densus 88 lantaran terduga sebagai teroris.
Ketua Terpilih FKPT Provinsi Bengkulu Khairil Anwar, M.Si menuturkan bahwa sosialisasi rutin yang dilakukan setiap tahunnya terhadap masyarakat Bengkulu, merupakan upaya untuk pencegahan terhadap radikalisme dan terorisme. Sebab, masyarakat Bengkulu harus mengetahui tindakan intoleransi yang berujung terorisme, sangat berbahaya bagi keutuhan dan keselamatan masyarakat, bangsa dan juga negara. Terutama Bengkulu sendiri.
Kegiatan sososialiasi yang sering dilakukan, paparnya, tentunya melibatkan berbagai komponen dari berbagai kalangan. Terutama FKPT, Kepolisian, TNI, masyarakat, pemuda, pelajar, termasuk juga organisasi kemahasiswaan dan lain sebagainya. Bukan hanya FKPT Bengkulu saja yang rutin mengadakan sosialisasi terhadap masyarakat, namun Korem, Polda dan pihak-pihak terkait sering sekali ikut serta dalam menggelar sosialisasi tentang pemahaman bahaya radikalisme dan juga terorisme.
“Upaya ini dilakukan untuk pencegahan, yaitu dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahayanya radikalisme dan terorisme. Memberikan pemahaman yang masif dan luas kepada masyarakat bahwa tindakan intoleransi, radikalisme, apalagi terorisme ini sangat berbahaya. Dalam hal ini, dilakukan fokus grup dengan melibatkan seluruh komponen. Selain itu, sosialisasi ini juga dilakukan melalui tatap muka maupun imbauan-imbauan di berbagai media (sosial, online, cetak), spanduk dan baliho. Dan bukan hanya FKPT saja, tetapi juga Korem, Polda, itu sering sekali menggelar sosialisasi,” tutur Khairil saat ditemui radarbengkuluonline.com di ruang kerjanya Jumat (11/02/2022).
Radikalisme adalah paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan acara apapun. Bahkan bisa saja dengan cara kekerasan. Diketahui juga, radikalisme ini sangat bertentangan dengan Pancasila. Dengan begitu, perlu diketahui bahwa ciri-ciri radikalisme di kalangan pelajar atau mahasiswa bisa dilihat dari perubahan sikap dalam kesehariannya.
Seperti, perilaku yang cenderung mudah menyalahkan orang lain yang tidak sepaham dengannya, suka menyendiri, sibuk sendiri dengan media sosial, internet dan terkadang berani menentang orang tua. Hal inilah, yang perlu diwaspadai. Karena, ini sudah mengarah kepada sikap intoleran, menjadi radikal, yang berujung bakat-bakat ini menjadi teroris. Jika memang ciri-ciri itu terjadi diantara keluarga, alangkah baiknya cepat-cepat mengambil sikap dengan berkoordinasi kepada Kepolisian atau pihak terkait lainnya.
“Selalu menjustifikasikan bahwa faham yang lain itu salah, menganggap hanya paham mereka yang benar, bahkan terkadang berani menentang orang tua, keluarga harus waspada. Aapa lagi mungkin secara verbal mereka mengungkapkan sesuatu yang mengarah ke sikap- sikap intoleran. Misalnya betul-betul menyalahkan kelompok itu salah, kelompoknya yang paling benar. Atau misalnya yang lebih parah lagi menyatakan darah ini halal untuk ditumpahkan, dan ini sudah sangat menyimpang. Kita bisa mendeteksi ketika sudah intoleran, arahnya ke radikal. Dari radikalisme inilah yang muaranya ke terorisme. Jadi, keluarga pasti sangat berperan penting dalam melihat dan makanya pencegahan berbasis keluarga itu juga memang harus dikedepankan.”(Mg-4)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: