Inilah Orang-Orang Yang Terlibat dan Bolak Balik di Provinsi Bengkulu (12)

Inilah Orang-Orang Yang Terlibat dan Bolak Balik di Provinsi Bengkulu (12)

Gubernur Bengkulu ,Dr. drh. H. Rohidin Mersyah, M.M.A dan Wakil Gubernur Bengkulu, Dr. H. Rosjonsyah, S.I.P., M.Si  yang memimpin Provinsi Bengkulu saat ini, termasuk para pejabat di Bengkulu harusnya bersyukur dan berterima kasih dengan  tokoh-tokoh dan rakyat Bengkulu tempo dulu. Sebab, mereka sudah berjasa besar berjuang hingga berdiri dan diresmikannya Provinsi Bengkulu tanggal 18 November 1968 . Pendirian Provinsi Bengkulu itu bukan hadiah, tapi, ada proses perjuangan panjang warga dan tokoh masyarakat  Bengkulu.  Sebab, Bengkulu waktu itu adalah Residen Bengkulu yang merupakan bagian dari Provinsi Sumatera Selatan. Pemisahan diri dari Sumatera Selatan itu juga tidak mudah. Mereka banyak yang terlibat dan bolak balik untuk memperjuangkan Provinsi Bengkulu. Perjuangannya itu mirip dengan pendirian negara Republik Indonesia. Ini perlu diketahui oleh semua warga Bengkulu agar semua tahu dan menghargai perjuangannya. Dengan demikian nantinya dan bisa juga mengisi pembangunan ini bersama pemerintah. Mengapa memisahkan diri? Apa yang dihadapi? Siapa yang terlibat? Mau tahu! Gampang! Baca Laporan wartawan radarbengkuluonline.com secara sambung - menyambung setiap hari.

AZMALIAR ZAROS - Kota Bengkulu

Panitia Dapat Suntikan Darah Segar 

radarbengkuluonline.com - Perjuangan masyarakat Bengkulu ini akhirnya muncul kembali. Ini setelah Hanan Gilik SH ditunjuk sebagai Ketua Pengadilan Negeri di Bengkulu. Kedatangan Hanan Gilik ini sepertinya masyarakat Bengkulu mendapat suntikan darah segar.

Dia sangat diharapkan tenaganya oleh masyarakat Bengkuu. Ia dimasukkan dalam badan perjuangan ini untuk menyumbangkan tenaga dan pikirannya bagi kepentingan daerah Bengkulu, khususnya generasi yang mendatang pada umumnya.

Dalam bulan Mei 1963 dilangsungkanlah pertemuan di Kantor Bupati Bengkulu Utara untuk menetapkan pengiriman utusan ke daerah-daerah guna meningkatkan perjuangan. Ini dilakukan dengan tujuan agar perjuangan ini semakin cepat mencapai tujuan.

Rapat itu diadakan setelah kegiatan –kegiatan belakangan ini mengalami pasang surut. Dalam rapat itu Wahid , RM. Akil dan Thoha SH ditunjuk ke Rejang Lebong, Syafri Naum, M.Thaher Dayok dan Thabri Hamzah SH , Abu Bakar Arifin ke Bengkulu Selatan.

Kepergian utusan ini ke daerah-daerah adalah dalam rangka persiapan untuk mengadakan musyawarah rakyat keempat daerah tingkat II se-Keresidenan Bengkulu. Sedangkan Syarif Rahman, Hanan Gilik SH, Thabri Hamzah SH, M.Thoha SH, M.Yusuf Rahim SH diserahkan tugas untuk menyusun konsep tentang aspirasi rakyat menuntut pemekaran daerah Keresidenan Bengkulu untuk ditingkatkan menjadi provinsi yang berotonomi penuh yang diperlengkapi dengan data-data yang diperlukan.

Penunjukan ini adalah atas hasil pertemuan di rumah Yakub Bachtiar tanggal 1 Juni 1963. Tanggal 5 Juni 1963, Gubernur Sumatea Selatan A.Bastari berada di Bengkulu dalam rangka kunjungan kerja ke daerah. Saat itu semua bupati/walikota berkumpul. (bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: