Daedline Belum Direspon, Masyarakat Ketahun Tunggu Satpol PP BU

Daedline Belum Direspon, Masyarakat Ketahun Tunggu Satpol PP BU

radarbengkuluonline.com, KETAHUN - Beberapa waktu lalu Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bengkulu Utara melakukan peneguran secara persuasif terhadap warung remang- remang (warem) dijalan holling tambang Batu Bara PT Injatama Kecamatan Ketahun. Mereka memberi surat teguran kepada 14 pemilik warem untuk segera menghentikan usaha dan membongkar bangunan warem dalam waktu tujuh hari sejak surat teguran diberikan.
Namun menurut penelusuran di lapangan, deadline yang diberikan Satpol PP telah molor lebih dari 2 minggu dan kegiatan maksiat di lokasi tersebut terus berlangsung hingga saat berita ini diterbitkan. Sepertinya teguran Satpol PP tersebut dinilai tidak direspon dengan baik oleh pemilik usaha warem.
Kepala Desa Giri Kencana, Wahyudi saat dikonfirmasi membenarkan deadline yang diberikan kepada pemilik warem dijalan tambang Injatama.
"Ya benar ada surat teguran dari Satpol PP kepada pemilik warem untuk segera menghentikan aktivitas usaha mereka dan membongkar bangunan sendiri dalam waktu tujuh hari setelah surat diberikan. Apa bila tidak diindahkan, pihak Satpol PP akan membongkar paksa warem tersebut,"kata kades melalui pesan singkat Whatsapp kepada radarbengkuluonline.com tadi pagi.
Saat disingung terkait pemilik warem yang tidak merespon dengan baik teguran Satpol PP tersebut, Kades pun menjelaskan pihaknya tidak mengetahui hal tersebut. Beliau pun telah menyurati Satpol PP terkait penertiban warem. Setelah itu desa pun hanya bisa menunggu kelanjutan dari surat teguran yang diberikan Satpol PP kepada pemilik warem.
"Kami sebagai Pemerintahan Desa telah menyurati Satpol PP hingga Satpol PP turun untuk menindak lanjuti surat permohonan desa tersebut. Untuk selanjutnya kita hanya bisa menunggu seperti apa nya nanti tindakan yang diberikan Satpol PP," jelas Kades.
Terpisah, masyarakat Ketahun, AP berharap tindakan yang diberikan Satpol PP beberapa waktu lalu tidak hanya sebatas disitu. Ia pun meminta ketegasan Pemerintah dan Satpol PP atas keluhan masyarakat terkait warem jalan tambang tersebut. AP mengatakan, keberadaan lokasi  tersebut telah  merusak rumah tangga dan generasi muda. Tidak itu saja, perkelahian juga sering terjadi disana lantaran pengaruh alkohol.
"Tentu kami masyarakat sangat berharap ketegasan pemerintah dan Satpol PP dalam menutup lokasi warem jalan tambang yang selama ini menjadi keluhan masyarakat. Jangan sampai kami beranggapan percuma melapor. Keberadaan lokasi warung itu tidak ada sisi positifnya, selain banyak merusak rumah tangga, kerusakan moral generasi muda juga telah parah. Aksi perkelahian pun sering terjadi dan saya melihat sendiri, Itu semua lantaran terpengaruh alkohol." (bri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: