Desa Samban Jaya Fokus Pemulihan Ekonomi

Desa Samban Jaya Fokus Pemulihan Ekonomi

Kades Keluhkan Jalan Rusak

radarbengkuluonline.com, BATIK NAU - Desa Samban Jaya merupakan salah satu desa terbesar dari 15 Desa yang ada di Kecamatan Batik Nau, Kabupaten Bengkulu Utara yang saat ini dipimpin oleh Kepala Desa yang dikenal akrab dan mudah bergaul yakni Didik Suprayogi yang lebih dikenal dengan sapaan Pak Yogi.

Data terhimpun saat ini di Desa Samban Jaya jumlah KK sebanyak 718 KK dengan jiwa sebanyak 2.241 jiwa terbagi dalam 3 dusun. Yakni Dusun Samban Jaya, Beringin Jaya dan Air Solok dengan tersebar di 22 RT.

Saat dijumpai di ruang kerjanya, Kepala Desa Samban Jaya, Didik Suprayogi atau Pak Yogi memaparkan data vaksinasi masyarakat dari Dosis 1. 2 dan 3. Dikatakan olehnya untuk dosis 1 sudah mencapai 90% lebih hanya beberapa orang saja yang belum tervaksin dikarenakan punya riwayat penyakit. Sedangkan untuk dosis 2 dan 3 saat ini masih terus digencarkan.

"Untuk vaksinasi saat ini dosis 1 sudah 90% lebih, dosis 2 70% an dan dosis 3 masih sedikit dikarenakan jarak dosis 2 ke dosis 3 belum mencukupi," ujarnya saat dihubungi radarbengkuluonline.com tadi siang.

Ditambahkan kembali, di tahun 2022 ini desanya fokus pemulihan ekonomi dan kemungkinan tidak adanya pembangunan fisik sarana prasarana. Hal ini dikarenakan Dana Desa (DD) yang dikucurkan oleh Pemerintah di khususkan untuk pemulihan ekonomi masyarakat di tengah pandemi Covid-19 yang saat ini mulai parah kembali dan munculnya Covid-19 varian Omicron.

"Kalau pembangunan fisik sarana prasarana kemungkinan 0%. Karena dana tidak mencukupi. Untuk BLT DD saja 40%, belum lagi honor kader, pegawai masjid dan lain lain," jelas Kades.

Kades Didik Suprayogi mewakili masyarakat juga mengeluhkan kondisi infrastruktur jalan yang ada di desanya. Baik itu milik pemerintah kabupaten maupun milik pemerintah provinsi/pusat. Contohnya jalan yang rusak parah saat ini.

"Sudah parah nian jalan kita sekarang ini. Terutama jalan milik pemerintah kabupaten, baik itu dari Desa Batik Nau menuju Desa Air Lakok maupun dari Dusun Air Solok menuju Desa Air Manganyau. Setiap Musrenbangcam selalu prioritas, namun realisasi 0%. Padahal jalan tersebut sangat dibutuhkan masyarakat untuk akses sehari-hari. Kalau jalan pusat, Batik Nau-Ketahun sudah sama-sama kita ketahui, jalan yang katanya kapasitas 8 ton, namun setiap harinya dilewati muatan yang lebih dari 10 ton, baik itu batu bara dan sejenisnya. Di musim panas saat ini masyarakat hanya menikmati debunya saja," keluh Kades. (bri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: