Perindagkop Rancang RPIK Bengkulu Selatan

Perindagkop Rancang RPIK Bengkulu Selatan

radarbengkuluonline.com, MANNA - Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah Bengkulu Selatan akan merancang Rencana Pembangunan Industri (RPIK) di Bengkulu Selatan.

Kepala DisperidagKop Bengkulu Selatan, Ferry Kusnadi,SE melalui Kabid Industri, Henni Agustin,S.Sos mengatakan, pembangunan industri merupakan salah satu pilar pembangunan perekonomi nasional yang diarahkan dengan menerapkan prinsip - prinsip pembangunan industri yang berkelanjutan yang didasarkan pada aspek pembangunan ekonomi, sosial dan lingkungan.

"Seperti yang kita ketahui, kalau di Kabupaten Kaur ada tempat industri Pondok Pusaka. Begitu juga dengan Bengkulu Selatan. Kita berharap akan ada tempatnya suatu saat nanti. Untuk proses pengajuan ke tingkat Pusat kita akan berkonsultasi bersama dengan Bupati. Karena untuk mewujudkan kawasan industri ini kita membutuhkan lahan minimal 50 Hektar,"ucap Henni saat dihubungi radarbengkuluonline.com di Aula rapat Rabu (16/03).

Karena di Pemerintah Pusat, lanjutnya, sudah menyediakan anggaran untuk kawasan industri itu. Tinggal bagaimana suatu wilayah mempersiapkan persyaratan yang diminta. Semoga di tahun ini Bengkulu Selatan bisa mendapatkan kawasan tersebut.

Adapun yang sudah termasuk dalam rancangan yang akan menjadi titik kawasan industri ini ada empat wilayah. Yaitu di Kecamatan Pino, Pino Raya, Keduarang Ilir,dan Kecamatan Pasar Manna.

"Untuk sementara waktu, kami akan memperkenalkan kuliner yang ada di Bengkulu Selatan. Seperti Bai Tat di wilyah SMAN 2 Kota Manna dengan cara memasang papan merek selamat datang di Kawasan Bai Tat. Sehingga masyarakat  dari luar Kota Manna ataupun luar Provinsi akan lebih mudah mengetahuinya. Masih banyak lagi yang akan kita buatkan mereknya. Seperti kuliner ikan asin  di daerah Pasar Bawah, beras seginim yang nantinya karungnya benar - benar logo Seginim."

Untuk mewujudkan itu semua itu,  harus menggunakan strategi yang dapat digunakan dalam melaksanakan suatu industrialisasi. Yaitu strategi substitusi impor/import subtitution (SI) yang sering disebut dengan istilah inward-looking strategy atau orientasi ke dalam dan strategi Promosi Ekspor/export promotion (PE).

Strategi industrialisasi merupakan pandangan yang dianggap sebagai sebuah keniscayaan untuk memajukan proses pembangunan di sebuah negara. Industrialisasi dianggap sebagai satu-satunya jalan pintas untuk meretas nasib kemakmuran suatu negara secara lebih cepat dibandingkan apabila tanpa melalui proses tersebut.

Adapaun yang harus dilakukan Indonesia untuk menghadapi globalisasi berkenaan dengan pembangunan dan pengembangan industri adalah meningkatkan daya saing dan kualitas SDM. Karena SDM yang akan menjadi penggerak utama dalam pembangunan dan pengembangan industri.

"Semoga dengan terwujudnya semua itu kita Bengkulu Selatan lebih mudah untuk dikenal. Baik dikalangan Indonesia maupun Manca negara. Bahkan pertumbuhan ekonomi akan cepat berkembang, sehingga kesejahteraan masyarakat akan terjamin,"pungkas Henni.(afa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: