Tingkatkan Literasi Keuangan, OJK Bengkulu Gelar Webinar dan LCC JK Syariah

Tingkatkan Literasi Keuangan, OJK Bengkulu Gelar Webinar dan LCC JK Syariah

radarbengkuluonline.com,BENGKULU - Dalam rangka meningkatkan pemahaman tentang literasi keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bengkulu menggelar "Webinar Edukasi Keuangan Syariah Digital dan Lomba Cerdas Cermat (LCC) Jasa Keuangan (JK) Syariah Tingkat SMP dan SMA se-Provinsi Bengkulu."

Kepala OJK Provinsi Bengkulu, Tito Adji Siswantoro mengatakan, di Provinsi Bengkulu capaian Indeks Literasi Keuangan (ILK) sebesar 34,12% (masih di bawah target nasional sebesar 35%) dan Indeks Inklusi Keuangan (IIK) mencapai 85,56% (melebihi target nasional sebesar 75%). Peningkatan tersebut merupakan hasil kerja keras bersama antara Pemerintah, OJK, Kementerian/lembaga terkait, Industri Jasa Keuangan dan berbagai pihak lain, yang terus berusaha secara berkesinambungan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di masyarakat. Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 114/2020 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif, adapun target inklusi keuangan di tahun 2024 adalah sebesar 90%.

"Pada hari ini dilaksanakan dua kegiatan. Yaitu Edukasi Keuangan Digital dan Syariah dalam bentuk Webinar dan Lomba Cerdas Cermat secara virtual dengan menggunakan flatform Quizzis. Pada webinar kali ini, materi pertama yang akan disampaikan adalah Inovasi Keuangan Digital. Kegiatan ini juga merupakan pra event untuk kegiatan kami pada bulan Ramadhan nantinya serta dalam rangka mengkampanyekan Global Money Week," ujar Tito dalam sambutannya, di Kantor OJK Provinsi Bengkulu, Senin (21/03) pagi.

Lanjut Tito, Global Money Week merupakan kampanye peningkatan kesadaran global tahunan yang dikoordinir oleh Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) terkait pentingnya para kaum muda untuk memiliki kesadaran finansial sejak dini dan secara bertahap memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku yang diperlukan untuk membuat keputusan keuangan yang bijak dan pada akhirnya mencapai kesejahteraan dan ketahanan finansial.

"Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman literasi keuangan konvensional maupun syariah masyarakat Indonesia, khususnya pelajar, meningkatkan akses masyarakat khususnya pelajar terhadap produk dan/atau layanan jasa keuangan konvensional maupun syariah serta menyemarakkan kampanye Global Money Week yang diselenggarakan serentak di beberapa negara peserta OECD," jelas Kepala OJK Provinsi Bengkulu.

Kegiatan ini, kata Tito, guna menyeleksi para pelajar di wilayah Bengkulu. Pada hari ini dilakukan babak penyisihan untuk menuju babak final yang in shaa Allah akan diadakan pada hari Kamis tanggal 24 Maret 2022. Kepada pemenang lomba cerdas cermat tingkat SMP maupun SMA, akan terpilih untuk mewakili Provinsi Bengkulu dalam Lomba Olimpiade Cerdas Cermat Syariah Tingkat Nasional yang akan diadakan oleh OJK RI pada bulan Ramadhan. Kegiatan LCC ini diikuti oleh 27 SMA dengan total 102 tim dan 56 SMP dengan total 205 tim.

"Literasi Keuangan Syariah kami maksudkan agar para pelajar dapat menambah pemahaman mengenai produk dan layanan keuangan syariah yang sesuai dengan kebutuhan, manfaat, fitur dan risiko, hak dan kewajiban, cara mengakses, dan biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan pengunaan produk dan layanan jasa Keuangan. Kepada para pelajar selamat berlomba cerdas cermat," ujar Tito.

Senada itu, Deputi Komisioner OJK Institute dan Keuangan Digital OJK Pusat, Imansyah menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Kepala OJK Provinsi Bengkulu beserta jajarannya yang telah menginisiasi kegiatan ini.

"Kami berharap melalui webinar ini bisa menjadi sarana kita untuk dapat memberikan edukasi yang lebih besar tentang pemahaman jasa keuangan syariah, khususnya dan berbagai layanan jasa keuangan digital dengan model syariah," ucap Imansyah dalam sambutannya, sekaligus membuka kegiatan ini.

Lanjutnya, saat pendemi ini guna mengurangi interaksi langsung antar pelaku di sektor jasa keuangan, semua harus menggunakan teknologi informasi. Selama pandemi Covid-19 ini juga terjadi akselerasi digitalisasi diseluruh sektor bisnis usaha, termasuk juga di sektor jasa keuangan.

"Ketika itu terjadi, muncul berbagai terminologi baru yang menggunakan kelebihan daripada teknologi informasi itu yang disebut teknologi finansial. Ini kemudian juga sangat berperan penting untuk membuka saluran-saluran baru, termasuk dalam konteks bagaimana meningkatkan literasi dan edukasi. Termasuk juga perlindungan kepada masyarakat melalui digitalisasi di sektor jasa keuangan," tambahnya.

Lebih mendalam, hadirnya teknologi finansial ini sudah dampak yang positif kepada masyarakat. Namun, perlu dipahami ada sisi lain tentang risiko dari keberadaan keuangan digital ini.

"Perlu dipahami kepada adik-adik siswa-siswi SMP dan SMA untuk mengetahui teknologi finansial seperti pinjaman-pinjaman online yang legal dan mana yang ilegal dari data OJK, dan juga investasi-investasi yang legal, agar adik-adik sekalian tidak mudah tergoda dengan iming-iming untung yang berlipat-lipat dengan modal kecil," ucap Imansyah.

"Mudah-mudahan kegiatan ini bisa meningkatkan literasi keuangan digital. Baik itu proses layanannya maupun adik-adik siswa-siswi SMP dan SMA bisa menerapkannya khususnya pada masyarakat di Provinsi Bengkulu ini. Untuk lomba cerdas cermat, gunakanlah segala kompetensi dan kemampuan dengan sebaik-baiknya," harapnya.

Turut hadir pemateri dari Direktur Grup Inovasi Keuangan OJK Pusat Dino Milano Siregar menyampaikan materi tentang potensi ekonomi digital Indonesia, CEO Halalvestor Global Asia dan Bendahara Umum AFSI Putri Madarina menyampaikan materi tentang keamanan transaksi dalam berinvestasi, dan Staf Deputi Direktur Pengaturan, Penelitian dan Pengembangan Financial Technology Otoritas Jasa Keuangan OJK Pusat Bintang Prabowo, serta guru-guru SMP dan SMA se-Provinsi Bengkulu. (ae3)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: