Di Desa Wonosobo Ini Dilarang Cari Berondol Sawit

Di Desa Wonosobo Ini Dilarang Cari Berondol Sawit

Kalau Nekat Bisa Didenda

radarbengkuluonline.com, MUKOMUKO - Harga tandan buah segar (TBS) sawit di Kabupaten Mukomuko saat ini masih bertahan tinggi di atas Rp 3.000 per kilogram. Tingginya harga buah sawit ini, membuat profesi pencari berondol (buah sawit rontok) semakin banyak.

Hasil mencari berondol sawit ini juga cukup menjanjikan, dengan harga yang tinggi, dalam sehari pencari berondol bisa mendapat penghasilan Rp 100 ribu sampai Rp 250 ribu per hari.

Nah, bagi para pencari berondol, jangan nekat mencari berondol di desa Wonosobo, Kecamatan Penarik. Sebab, pemerintah desa setempat melarang pencarian berondol di wilayah desa tersebut. Kalau berani nekat, bisa dikenakan denda. Hal ini dibenarkan Kades Wonosobo, Samiran. Pelarangan pencarian berondol di desa itu serius dilakukan Pemdes Wonosobo. Dengan cara memasang papan peringatan di sejumlah titik.

Ketika dikonfirmasi radarbengkuluonline.com, Samiran membenarkan kalau di desanya dilarang mencari berondol. Pelarangan itu, atas kesepakatan masyarakat. Adanya kesepakatan itu bukan tanpa sebab.

Kata Samiran, banyak memilik kebun sawit resah dengan ulah oknum pencari berondol. Sebab ada indikasi yang dicari bukan berondol yang jatuh, tapi buah sawit di batang sengaja dirontokkan dan diambil seolah berondol. "Jadi ini kesepakatan bersama. Ya awal mulanya resah lah. Jadi disepakati dilarang (cari berondol). Kami pemerintah desa ada permintaan masyarakat seperti itu, ya kita jalankan. Kita pasang papan peringatan. Tapi ini bukan Peraturan Desa (Perdes) ini kesepakatan bersama," jelas Kades.

Ia mengatakan, meski ada larangan tersebut, bukan berarti sama sekali tidak boleh mencari berondol sawit di desa Wonosobo. Asal ada izin dari pemilik lahan, siapa pun boleh mencari berondol. Tapi jika nekat tanpa izin, maka akan dikenakan sanksi denda.

"Kalau ada izin pemilik lahan boleh. Tapi kalau masih nekat cari berondol tanpa izin, ada denda yaitu material batu satu trip. Itu untuk menimbun jalan umum," pungkasnya. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: