68 Persen Usia Produktif Terpapar Narkoba?
Penyerahan sertifikat penghargaan--
radarbengkulu.DISWAY.ID, BENGKULU - Badan Narkotika Nasional Kota Bengkulu memperingati HANI (Hari Anti Narkoba Internasional) 2022 yang jatuh setiap pada tanggal 26 Juni berlangsung di Hotel Adeva.
Ada hal yang mengkhawatirkan, terutama di Kota Bengkulu menurutnya yang terlibat narkoba sebanyak 68 persen merupakan usia produktif. Namun untuk pemberantasan dilakukan sudah sebanyak 3 kasus ditangani, 1 tersangka sudah diajukan persidangan dan 2 menjadi target operasi. "Hampir rata - rata ada sebanyak 68 persen, yang merupakan umur produktif. Memang ada anak yang sekolah, maupun tidak sekolah terpapar narkoba ini. Maka dari memperingati hari HANI ini sesuai dengan tema nya kerja cepat, kerja hebat berantas narkoba di indonesia agar mengajak seluruh masyarakat memperangi peredaran narkoba," kata Kepala Badan Narkotika Nasional Kota Bengkulu AKBP Alex S. Soeki, S.Sos MH.
BACA JUGA:BNN Provinsi Bengkulu Selamatkan 3.000 Nyawa dari Narkoba
AKBP Alex S mengatakan kegiatan peringatan HANI ini dilakukan serentak melalui virtual baik setiap daerah Provinsi yang dipusatkan di Provinsi Bali. Ditahun ini, BNNK Bengkulu memperingati hari anti narkoba internasional ini menggelar beberapa kegiatan seperti pemberian penghargaan instansi, swasta, penggiat anti narkoba dan individu.
Dalam kriteria penilaian ini diantaranya pelaksanaan rehabilitasi, pembacaan puisi bahaya narkoba, paduan suara hingga terutama menjalankan program pencegahan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika (P4GN). "Dalam pelaksanaan hari HANI ditahun ini kita meminta agar seluruh pihak agar bersatu untuk memberantas peredaran narkoba, namun bukan orangnya tetapi barangnya ini yang di intruksikan oleh BNN pusat," ujarnya.
BACA JUGA:Lagi, Polda Ringkus Dua Tsk Kasus Narkoba
Alex menambahkan untuk capain ditahun ini sudah melakukan upaya pencegahan maupun pemberantasan yang ada. Dimana sudah ada kegiatan rehabilitas diantaranya sebanyak 71 orang melaksanakan rehab jalan, sebanyak 5 orang melaksanakan rehab inap. Namun angka ini masih sedikit, karena banyak pecandu yang tidak menggunakan fasilitas rehabilitas ini.
"Masyarakat jangan takut untuk menggunakan rehabilitas ini agar program ini terus berjalan, karena anggaran sudah disiapkan namun kurang dimanfaati oleh masyarakat," tambahnya. (bro)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: