Ini Dia Data dan Fakta Unik Nama-Nama Kelurahan di Kota Bengkulu (4)
Di tengah badan jalan S Parman ini dahulu ditanam pohon jati oleh pemerintah kolonial Belanda-Azmaliar Zaros-
4. Kelurahan Padang Jati
RADARBENGKULU.DISWAY.ID - Kota Bengkulu adalah salah satu kolonial Inggris yang telah membuat Benteng Fort Marlborough. Kota ini memiliki Muara Dua dan Bumi Ayu. Tak hanya itu, daerah ini juga memiliki Panorama indah. Terutama bila kita melihat di Tanjung Ajung, Tanjung Jaya. Di daerah ini kita dapat melihat Semarang, Surabaya, Kampung Bali, Malabro, Sidomulyo, Padang Serai, Padang Jati, Betungan dengan leluasa.
Yang cukup menarik dilihat disini adalah Dusun Besar dengan Sawah Lebar dan Sawah Lebar Baru yang sedang di Bajak petani. Sekarang daerah ini dipelihara dengan baik dan di Kandang dengan Kandang Limun, serta diberi Pagar Dewa. Kalau tidak demikian, Rawa Makmur, Rawa Makmur Permai, Pematang Gubernur bisa rusak Jitra yang bersejarah itu. Karena, di sana ada Jalan Gedang, Pondok Besi, Pintu Batu, Tanah Patah yang memiliki Sumur Meleleh terus menerus.
Di Pondok Besi ini ada Padang Harapan yang di Tengah Padang-nya selalu Sukarami. Di sana penuh dengan Kebun Roos, Kebun Keling, Kebun Geran, Kebun Dahri, Kebun Kenanga yang ramai dikunjungi wanita. Kebetulan, daerah ini berdekatan dengan Pasar Bengkulu, Pasar Baru, Pasar Melintang, Pintu Batu, Pekan Sabtu yang Sukamerindu-kan Pengantungan, Penurunan yang sekarang masih ada Berkas-nya.
Rangkaian kalimat yang mengiringi kata bergaris tebal atau hitam itu merupakan pengantar dari sebagian nama dari 67 kelurahan di Kota Bengkulu yang unik. Kenapa nama kelurahan itu unik, wartawan RADARBENGKULU.DISWAY.ID, Azmaliar Zaros menurunkan laporannya secara bersambung setiap hari. Selamat membaca laporan SPEKTAKULER yang hanya satu-satunya ada di Indonesia dan mungkin juga di dunia.
Redaksi juga menerima masukan, kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan laporan ini. Pembaca juga bisa berpartisipasi menyumbang tulisan soal nama-nama unik tentang nama daerah, objek wisata dan lain-lain. Kritik, saran, tulisan dikirim ke email : [email protected]. Atau telepon/WA ke HP 0812 7930 6998. (*)
Pohon Jati Kolonial Belanda Dijadikan Nama Kelurahan
PADANG JATI adalah nama kelurahan yang ada di Kecamatan Ratu Samban. Kenapa daerah ini dinamakan Padang Jati? Bagaimana sampai dinamakan Padang Jati? Silahkan baca laporan wartawan RADARBENGKULU.DISWAY.ID selanjutnya di bawah ini.
AZMALIAR ZAROS - Kota Bengkulu
Menurut mantan Lurah Padang Jati, Zahrul Paidi dan mantan Sekretaris Kelurahan Padang Jati, Basuki CH, nama Kelurahan Padang Jati ini ada kaitannnya dengan pohon jati. Sebab, di daerah ini dahulu memang ada di tanam pohon jati.
BACA JUGA:Ini Dia Data dan Fakta Unik Nama-Nama Kelurahan di Kota Bengkulu (3)
Pada zaman dahulu, paparnya, di daerah ini banyak pohon jati. Pohon jati itu ditanam di pinggir jalan. Sehingga bentuknya seperti padang luas untuk bertanam pohon jati. Hanya saja, sekarang ini tidak ada pohon jati itu lagi.
BACA JUGA: Sekda Provinsi Bengkulu : Kita Sosialisasikan Dahulu Aplikasi Pertamina Itu
Dijelaskannya, pada zaman kolonial Belanda dahulu, didaerah ini memang banyak pohon jati. Pohon ini berjajar di sepanjang pinggir jalan . Pohon ini ditanam oleh pemerintah kolonial Belanda sekitar tahun 1850. Guna pohon itu ditanam tidak lain dan tidak bukan adalah untuk pelindung. Karena, pohonnya itu rimbun dan daunnya bisa habis serta tidak menimbulkan sampah. Sejauh mata memandang , pandangan mata kita terasa sejuk sekali.
BACA JUGA:Pelaku Pencurian di ATM Diringkus Polsek Gading Cempaka
Pohon itu ditanam mulai dari Simpang Lima sampai ke arah Kantor Pos Indonesia. Lokasinya , pas di tengah ruas Jalan S. Parman sekarang ini.
Akibat kemajuan zaman di Kota Bengkulu, pohon jati itu secara berangsur-angsur ditebang. Sekitar tahun 1967/1968, pohon jati itu sudah tidak ada lagi. Sekarang lokasi itu dijadikan badan jalan dan ditanami pohon pelindung.
Inilah lokasi Kantor Lurah Padang Jati, Kota Bengkulu -Azmaliar Zaros-
Di bawah tahun 1975, di pinggir jalan sepanjang jalan Padang Jati itu banyak pemukiman warga. Sedangkan lokasi di belakang rumah mereka atau sekitar belakang Jalan Beringin itu rumah penduduk ada sekitar 4 unit.
Padang Jati pada zaman dahulu itu termasuk daerah ramai. Karena, daerah ini jadi tempat perlintasan warga saat tabot terbuang ke Karbela. Juga, jalannya termasuk jalan utama.
Karena di daerah ini banyak pohon jati, warga menyebutnya dengan daerah Padang Jati. Sebutan ini menyebar kemana-mana dari mulut ke mulut. Akhirnya nama ini menjadi nama daerah atau kelurahan Padang Jati.
Wilayah Padang Jati pada masa pemangku M Yusup (1942-1975) sangat luas. Wilayahnya meliputi Kebun Tebeng, Sawah Lebar, Penurunan dan sebagian Kebun Kenanga. Namun pada zaman Walikota Syafiuddin AR tahun 1975, daerah-daerah di atas sudah menjadi kelurahan tersendiri.
Kelurahan Padang Jati ini memiliki 11 RT dan 4 RW. Luas wilayahnya itu 75 hektar saja lagi.
Letaknya, sebelah barat berbatasan dengan kelurahan Belakang Pondok, sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Kebun Kenanga. Sebelah timur berbatasan dengan kelurahan Sawah Lebar. Kemudian sebelah utara berbatasan dengan Sawah Lebar Baru.
Kelurahan ini termasuk pusat pemerintahan. Pasalnya, di daerah ini banyak perkantoran dan perbankan. Seperti Dinas Perikanan dan Kelautan, Dinas Koperasi Provinsi, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Kominfosan Kota Bengkulu, RRI Bengkulu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu, RSUD Kota Bengkulu, Dispora Provinsi, Hotel Mercure, Bank Bengkulu.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: