Ini Dia Data dan Fakta Unik Nama-Nama Kelurahan di Kota Bengkulu (14)

Ini Dia Data dan Fakta Unik Nama-Nama Kelurahan di Kota Bengkulu (14)

Inilah jalan menurun yang diabadikan jadi nama Kelurahan Penurunan-Azmaliar Zaros-

 

14. Kelurahan Penurunan

 

RADARBENGKULU.DISWAY.ID -  Kota Bengkulu adalah salah satu kolonial Inggris yang telah membuat Benteng Fort Marlborough. Kota   ini memiliki Muara Dua dan  Bumi Ayu. Tak hanya itu, daerah ini juga memiliki Panorama indah. Terutama bila kita melihat di Tanjung Ajung, Tanjung Jaya. Di daerah ini kita dapat melihat Semarang, Surabaya, Kampung Bali, Malabro, Sidomulyo, Padang Serai, Padang Jati, Betungan dengan leluasa.

 

Yang cukup menarik dilihat disini adalah Dusun Besar dengan Sawah Lebar  dan Sawah Lebar Baru yang sedang di Bajak petani. Sekarang daerah ini dipelihara dengan baik dan di Kandang dengan Kandang Limun, serta diberi Pagar Dewa. Kalau tidak demikian, Rawa Makmur, Rawa Makmur Permai, Pematang Gubernur bisa rusak Jitra yang bersejarah itu. Karena, di sana ada Jalan Gedang, Pondok Besi,  Pintu Batu, Tanah Patah yang memiliki Sumur Meleleh terus menerus.

Di Pondok Besi ini ada Padang Harapan yang di Tengah Padang-nya selalu Sukarami. Di sana penuh dengan Kebun  Roos, Kebun Keling, Kebun Geran, Kebun Dahri, Kebun Kenanga yang ramai dikunjungi wanita. Kebetulan, daerah ini berdekatan dengan Pasar Bengkulu, Pasar Baru, Pasar Melintang, Pintu Batu, Pekan Sabtu yang Sukamerindu-kan PengantunganPenurunan yang sekarang masih ada Berkas-nya.  

Rangkaian kalimat yang mengiringi kata bergaris  tebal atau hitam itu   merupakan pengantar dari sebagian nama dari 67 kelurahan di Kota Bengkulu yang unik. Kenapa nama kelurahan itu unik, wartawan RADARBENGKULU.DISWAY.ID, Azmaliar Zaros menurunkan laporannya secara bersambung setiap hari. Selamat membaca laporan SPEKTAKULER yang hanya satu-satunya ada di Indonesia dan mungkin juga di dunia.

Redaksi juga menerima masukan, kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan laporan ini. Pembaca juga bisa berpartisipasi menyumbang tulisan soal nama-nama unik tentang nama daerah, objek wisata dan lain-lain. Kritik, saran, tulisan dikirim ke email : [email protected]. Atau telepon/WA ke HP 0812 7930 6998. (*)

 

 

Penurunan, Jalannya Terus Menurun ke Pantai Panjang 

 

PENURUNAN ini juga merupakan salah satu nama kelurahan unik di Kota Bengkulu. Kelurahan ini termasuk dalam wilayah Kecamatan Ratu Samban. Mengapa daerah ini dinamakan Penurunan? Bagaimana ceritanya? Anda sudah tahu lah itu. Seperti biasa, ikuti terus membaca  tulisan Wartawan RADARBENGKULU.DISWAY.ID berikut ini.

 

 

AZMALIAR ZAROS, Kota Bengkulu

 

 

 

Daerah ini dinamakan Penurunan, kata tokoh masyarakat Penurunan,  H. Muhidin Yusuf yang ditemui di kediamannya di Jln. Fatmawati No.43 RT 10 RW 4 Penurunan mengatakan daerah ini  sudah lama dinamakan Penurunan. Sejak dia lahir di daerah Penurunan pada tahun 1932, daerah itu sudah bernama Penurunan. Daerah itu sepi dan dihuni oleh 3 keluarga. Saat itu masih banyak hutan dan babi masih berkeliaran. ‘’Tidak tahu juga kapan nama daerah ini dinamakan Penurunan. Yang jelas, sejak saya lahir nama itu sudah ada,’’jelas Muhidin yang yang diangkat jadi PNS di RSUD Bengkulu tahun 1955.

Sedangkan soal nama Penurunan itu juga, paparnya, dia tidak tahu secara pasti. Namun, berdasarkan cerita orangtua dahulu, daerah ini dinamakan Penurunan karena jalan di daerah itu ada yang menurun. Dari Simpang Lima ke arah BIM itu jalannya datar. Tiba-tiba saat akan menuju ke arah Pantai Panjang, BIM ada jalan menurun. Jalannya yang menurun itu sekitar 30 derajat. Bentuknya sama dengan posisi jalan sekarang ini. Karena menurun jalannya, maka orang menyebutnya dengan Penurunan.‘’Jalan menurun itu sudah ada sejak saya kecil-kecil. Bahkan, lokasi itu juga masih ada sampai sekarang ini,’’ katanya.

Bedanya, dahulu jalan itu diaspal tipis, kini sudah di hotmix bagus dan licin. Jalan Penurunan itu dahulu menuju ke arah kuala saja. Karena, seputar lokasi BIM dan kantor Polisi Pantai itu adalah daerah kuala dan tempat memecah ombak. Sedangkan ke arah jalan Sedap Malam sekarang ini buntu. Barulah sekitar tahun 1940 ke atas dibuat jembatan dari pohon kelapa. Sehingga memperlancar hubungan warga ke daerah Skip dan Padang Harapan. 

Pada zaman Belanda dahulu, kata pensiunan RSUD M.Yunus tahun 1992 itu, jalan ini tidak boleh dilalui gerobak oleh kolonial Belanda. Sebab, ditakutkan jalannya rusak. Warga yang ingin ke pantai untuk keperluan mencari kayu, harus memutar ke arah Kampung. Mereka harus lewat pantai. Pantai dahulu arealnya luas. Tidak seperti sekarang ini.   

‘’Jalan dan siring zaman dahulu betul-betul dipelihara. Jalan dan siring dibersihkan setiap Minggu. Siringnya disemprot agar tidak berkembang penyakit malaria. Terbukti, orang Bengkulu tidak ada kena penyakit malaria dulu. Sekarang lah banyak penyakit malaria. Ini karena siring tidak diperlihara. Pemerintah hanya bisa membangun, tapi pemeliharaan kurang diperhatikan,’’ ujarnya.


Inilah Kantor Lurah Penurunan -Azmaliar Zaros-

Kelurahan  Penurunan ini  letaknya sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Kebun Beler.  Sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Hindia. Sebelah barat berbatasan dengan Anggut Bawah dan Anggut Atas. Sedangkan sebelah timur berbatasan dengan Nusa Indah. Yang tak kalah pentingnya , di daerah ini memiliki pusat perbelanjaan Modern, yaitu Bengkulu Indah Mall (BIM) atau Bencoolen Mall.

Didaerah yang masuk dalam kawasan wisata memiliki berbagai fasilitas umum. Antara lain ada Sport Centre, ada Dena Hotel, SD 27, SD 2, Wisma Bumi Endah, usaha batik, emping dan kerajinan rumah tangga lainnnya.

Penduduk di daerah  memiliki mata pencaharian sebagai nelayan, PNS, TNI/Polri, buruh, pedagang, wirawasta. Sedangkan penduduknya terdiri dari berbagai suku bangsa juga. Seperti suku Jawa, Minang, Medang, Palembang, penduduk asli Bengkulu.

Daerah ini juga memiliki objek wisata yang indah. Yaitu Pantai Panjang. Sayangnya, Pantai Panjang ini belum dikelola secara profesional. Sehingga belum banyak memberikan kontribusi PAD kepada daerah. (*)

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: