Ini Dia Data dan Fakta Unik Nama-Nama Kelurahan di Kota Bengkulu (51)
Ini adalah Kantor Lurah Anggut Bawah-Azmaliar Zaros-
51. Kelurahan Anggut Bawah
BENGKULU, RADARBENGKULU - Kota Bengkulu adalah salah satu kolonial Inggris yang telah membuat Benteng Fort Marlborough. Kota ini memiliki Muara Dua dan Bumi Ayu. Tak hanya itu, daerah ini juga memiliki Panorama indah. Terutama bila kita melihat di Tanjung Ajung, Tanjung Jaya. Di daerah ini kita dapat melihat Semarang, Surabaya, Kampung Bali, Malabro, Sidomulyo, Padang Serai, Padang Jati, Betungan dengan leluasa.
Yang cukup menarik dilihat disini adalah Dusun Besar dengan Sawah Lebar dan Sawah Lebar Baru yang sedang di Bajak petani. Sekarang daerah ini dipelihara dengan baik dan di Kandang dengan Kandang Limun, serta diberi Pagar Dewa. Kalau tidak demikian, Rawa Makmur, Rawa Makmur Permai, Pematang Gubernur bisa rusak Jitra yang bersejarah itu. Karena, di sana ada Jalan Gedang, Pondok Besi, Pintu Batu, Tanah Patah yang memiliki Sumur Meleleh terus menerus.
Di Pondok Besi ini ada Padang Harapan yang di Tengah Padang-nya selalu Sukarami. Di sana penuh dengan Kebun Roos, Kebun Keling, Kebun Geran, Kebun Dahri, Kebun Kenanga yang ramai dikunjungi wanita. Kebetulan, daerah ini berdekatan dengan Pasar Bengkulu, Pasar Baru, Pasar Melintang, Pintu Batu, Pekan Sabtu yang Sukamerindu-kan Pengantungan, Penurunan yang sekarang masih ada Berkas-nya.
Rangkaian kalimat yang mengiringi kata bergaris tebal atau hitam itu merupakan pengantar dari sebagian nama dari 67 kelurahan di Kota Bengkulu yang unik. Kenapa nama kelurahan itu unik, wartawan RADARBENGKULU.ONLINE.COM, Azmaliar Zaros menurunkan laporannya secara bersambung setiap hari. Selamat membaca laporan SPEKTAKULER yang hanya satu-satunya ada di Indonesia dan mungkin juga di dunia.
Redaksi juga menerima masukan, kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan laporan ini. Pembaca juga bisa berpartisipasi menyumbang tulisan soal nama-nama unik tentang nama daerah, objek wisata dan lain-lain. Kritik, saran, tulisan dikirim ke email : [email protected]. Atau telepon/WA ke HP 0812 7930 6998. (*)
Anggut Bawah, Tanah Anggut di Bagian Bawah
Anggut Bawah ini juga termasuk nama kelurahan unik di Kota Bengkulu. Kelurahan ini termasuk dalam wilayah Kecamatan Ratu Samban. Mengapa daerah ini sampai dinamakan Anggut Bawah? Bagaimana ceritanya ya! Baca saja tulisan ekskusif Wartawan RADARBENGKULU.ONLINE.COM berikut ini.
AZMALIAR ZAROS, Kota Bengkulu
DAERAH Anggut Bawah ini juga, kata tokoh masyarakat Anggut Bawah, Jafri Burhanudin merupakan bagian dari daerah Anggut dahulunya. Kemudian karena daerah ini dijadikan kelurahan oleh pemerintah daerah, maka daerah Anggut jadi tiga Kelurahan. Yaitu, Kelurahan Anggut Atas, Kelurahan Anggut Bawah dan Kelurahan Anggut Dalam.
Daerah Anggut bagian bawah dinamakan Kelurahan Anggut Bawah. Daerah bagian atas dinamakan Anggut Atas. Sedangkan daerah bagian dalam dinamakan Anggut Dalam.
‘’Karena daerah Kami ini terletak di bagian bawah, maka kelurahan kami dinamakan Anggut Bawah,’’jelas Jafri saat ditemui di rumahnya.
Lebih lanjut bapak yang lahir di Bengkulu tahun 1933 yang kini tinggal di Jln Nala RT 6 RW 1 Anggut Bawah Bengkulu ini mengatakan, daerah Anggut ini pada awalnya memang satu nama. Yaitu Kelurahan Anggut. Namun karena penduduknya yang banyak, maka dimekarkanlah jadi 3 kelurahan. Ini dilakukan untuk memudahkan pelayanan kepada masyarakat.
Daerah ini dinamakan Anggut, katanya, karena tanah ini pada awalnya adalah milik Anggut. Oleh warga, akhirnya disebut daerah ini dengan nama Anggut. Akhirnya daerah ini terkenal dengan nama Anggut.
BACA JUGA:Dinas Lingkungan Hidup Kota Bengkulu Buat Taman Baru Untuk Masyarakat
‘’Anggut itu adalah orang Bengkulu yang dulu tinggal di lokasi Hotel Horizon (Grage-red) Bengkulu sekarang ini. Kapan dinamakan Anggut, saya tidak tahu secara pasti. Karena, nama itu sudah lama sekali. Sejak saya kecil, nama itu sudah Anggut juga,’’ papar Jafri sambil menunjukkan tangannya ke arah hotel yang kebetulan rumahnya dengan hotel yang hanya berseberangan dengan jalan Nala.
Ketua Adat Kelurahan Anggut Atas, H.Zainal Mudlar yang dihubungi dikediamannya di Jalan Keswari RT 7 Anggut Atas mengatakan bahwa Anggut Bawah ini memang merupakan bagian daerah Pasar Anggut dahulunya.
Asal usul daerah ini dinamakan Anggut menurut cerita yang dia dapatkan karena tanah di daerah ini milik Anggut dulunya. Tetapi dia tidak tahu juga siapa Anggut itu sebenarnya. Kapan daerah ini dinamakan Anggut juga dia tidak tahu karena tak dapat cerita sejarahnya.
BACA JUGA:Ini Dia Data dan Fakta Unik Nama-Nama Kelurahan di Kota Bengkulu (50)
‘’Yang jelas, sejak saya kecil daerah ini sudah bernama Anggut,’’jelas bapak yang lahir di Bengkulu 10 November 1945 ini sembari menambahkan bahwa daerah ini pada tahun 1968 ke bawah hanya dihuni 4 keluarga.
Adapun nama orang yang menempati daerah itu dahulunya, yaitu Zainal Mudlar, Navis, Uncu Aidin, dan Alep. Daerah ini mulai berangsur ramai setelah Bengkulu jadi Provinsi tahun 1968.
Sementara itu, mantan staf Lurah Anggut Bawah, Herman menambahkan bahwa daerah Anggut ini menurut cerita yang dia dengar dahulu, daerah ini dahulu memang tanah ini milik Anggut. Anggut ini ceritanya termasuk orang yang banyak tanah.
Saat meninggal, anjutnya, dia (Alm Anggut-red) dimakamkan di Keramat Anggut, yaitu di belakang SDN 27 Bengkulu yang berbatas dengan Kelurahan Penurunan. ‘’Siapa Anggut yang sebenarnya saya kurang tahu juga,’’jelasnya.
Pemuka Masyarakat Anggut Bawah, H.Mansyur Syah yang tinggal di Jln. Kesehatan 2 RT 2 RW 1 Anggut Bawah yang ditemui terpisah mengaku kurang tahu juga sejarah kelurahan Anggut ini. Karena, sewaktu lahir daerah ini sudah dinamakan Anggut.
Kemudian, pensiunan PNS Diknas (Dikbud-red) Bengkulu tahun 1990 ini, dia jarang tinggal di daerah ini. Karena, guru SD ini bertugas di luar daerah.’’Setahu saya, sejak saya kecil daerah ini sudah dinamakan Anggut,’’jelas bapak yang lahir di Bengkulu tahun 1938 ini.
Daerah ini dahulu, lanjutnya, sepi karena jumlah rumah masih sedikit. Di daerah ini banyak di tanam pohon kelapa. Kemudian, di daerah ini dibuat rumah sakit umum yang lokasinya di Mesjid Akbar At-Taqwa sekarang ini.
’’Saya kurang tahu kapan rumah sakit umum itu dibangun. Yang jelas sejak ada rumah sakit tersebut daerah ini mulai berkembang,’’jelasnya.
Lokasi Jalan Nala ini dahulunya merupakan tanah milik Anggut-Azmaliar Zaros-
Kelurahan Anggut Bawah ini memiliki luas hanya 17,8 hektare, Rukun Tetangga (RT) ada 6, rukun warga (RW) ada 2.
Letak daerah ini, sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Anggut Atas. Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia. Sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Penurunan. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Anggut Atas juga.
Daerah yang termasuk kawasan pemukiman penduduk ini memiliki mata pencarian beraneka macam. Seperti pedagang, buruh harian lepas, PNS, pensiunan, karyawan swasta.
Penduduknya juga terdiri dari bermacam-macam suku bangsa. Antara lain suku Lembak, Serawai, Rejang, Minang, Jawa, Sumsel, Sumut, Sulawesi, Bengkulu asli.
Fasilitas yang ada di daerah ini antara ada hotel Horizon (Grage-red) yang merupakan kebanggaan warga Bengkulu, Hotel Niaga, Permata Gading, Kantor Lurah, Dekranasda, Kafe Contry, Start Kafe, mesjid.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: