Demam Berdarah Meningkat di Kecamatan MSS
Sejumlah langkah dan upaya yang dilakukan PKM Suka Merindu dalam menekan angka penyebaran virus DBD-Berlian-
MARGA SAKTI SEBELAT, RADARBENGKULUONLINE.COM - Musim penghujan beberapa waktu belakangan ini membuat penyebaran virus demam berdarah dengue (DBD) meningkat di Kecamatan Marga Sakti Sebelat (MSS), Bengkulu Utara.
Hingga saat ini, Minggu (02/10) terhitung ada 26 pasien dari tujuh desa di Kecamatan MSS yang terjangkit virus dari nyamuk ini, dan telah ditangani pihak Puskesmas Suka Merindu, Kecamatan MSS.
Dari data yang terhimpun, tujuh desa yang ditemui penyebaran virus DBD di Kecamatan Marga Sakti Sebelat yakni Desa Suka Negara 10 orang, Desa Air Putih 5 orang, Desa Suka Makmur 3 orang, Desa Karya Bakti 3 orang, Desa Karya Pelita 3 orang, Desa Suka Maju 1 orang dan Desa Suka Merindu 1 orang (hasil Epidemologi belum keluar).
Saat dikonfirmasi, Kepala Puskesmas Suka Merindu, dr. Nanang Rahmat membenarkan meningkatnya pasien yang mengalami demam tinggi dan dinyatakan positif terjangkit virus DBD.
"Ya pak. Dari hasil pemeriksaan ada 25 orang dari enam desa di kecamatan MSS positif terjangkit DBD, dan 1 pasien dari Desa Suka Merindu hari Senin keluar hasil Epidemitologi (PE) nya," ungkap Kapus Suka Merindu, dr. Nanang Rahmat.
BACA JUGA: Gubernur: Kegiatan Positif Anak Bengkulu Harus Dikembangkan
Ditambahkan Kapus, pihaknya telah melakukan penanganan meminimalisir bertambahnya penyebaran virus DBD. Seperti kegiatan PE, penaburan PSN dan abate, foging serta edukasi 3 M plus.
"Kami telah lakukan beberapa kegiatan guna menekan penyebaran virus DBD. Selain itu langkah sosialisasi dan edukasi 3 M juga telah kita lakukan," jelas kapus.
Di sisi lain Kapus pun berharap masyarakat dapat menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal, agar dapat terhindar dari risiko terjangkit virus DBD yang telah banyak merenggut jiwa masyarakat di sejumlah wilayah.
BACA JUGA:Sapuan: Desa Jangan Sampai Gelembungkan Silpa APBDes
"Tentu langkah yang telah kita lakukan harus dibarengi dengan sinergitas masyarakat dalam penerapan 3M. Virus ini tidak bisa kita anggap sepele, karena telah banyak merenggut nyawa penderita yang terjangkit disejumlah wilayah di Indonesia," jelas Kapus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: