Tidak Kunjung Dirujuk, Keluarga Pasien Kritis Protes Pelayanan RSUD

 Tidak Kunjung Dirujuk, Keluarga  Pasien Kritis Protes Pelayanan RSUD

Sistem Rujukan Terintegrasi (Sisrute) yang berbasis online masih menjadi permasalahan klasik di Bengkulu Utara-Berlian-

 

 

KETAHUN, RADARBENGKULUONLINE.COM - Lambatnya tanggapan atau respon dari Rumah Sakit Rujukan di Kota Bengkulu terkait Sistem Rujukan Terintegrasi (Sisrute) yang berbasis online masih menjadi permasalahan klasik di dunia kesehatan.

Terbaru, Rabu (12/10/2022) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lagita yang berada di Desa Urai, Kecamatan Ketahun, Bengkulu Utara tidak dapat merujuk pasien kecelakaan dengan kondisi kritis, lantaran pihak Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Lagita yang menunggu respond SISRUTE dari pihak rumah sakit rujukan di Kota Bengkulu hingga tujuh jam tidak kunjung mendapat jawaban dari RS tujuan.

Pasien yang warga Desa Urai, Kecamatan Ketahun, Bengkulu Utara mengalami kecelakaan 07:00 pagi, Rabu (12/10/2022) dengan keadaan luka parah di bagian kepala dan mengalami kritis.

Hingga jam 14:00 WIB siang, rekomendasi rujukan ke RS rujukan di Kota Bengkulu tidak kunjung mendapat respon dari RS tujuan.

Kondisi itu pun menyulut emosi dan amarah keluarga serta kerabat pasien yang berada dihalaman RS Lagita. Mereka meneriaki Managemen RS Lagita atas tidak maksimalnya pelayanan kesehatan yang diberikan pihak RS Lagita terhadap pasien.

Pihak RS Lagita melalui Kasubag TU, Sinarilah SKM mengatakan kepada pihak keluarga bahwa pihak RS Lagita telah berupaya semaksimal mungkin untuk melayani masyarakat yang berobat di RS Lagita.

"Intinya kami dari rumah sakit telah melayani dengan maksimal. Terkait sisrute itu, salah satu aturan yang harus kami laksanakan. Kalau masalah respond yang lama, persoalan itu ada di rumah sakit yang dituju," ungkap Sinarilah SKM.

Terpisah, Kepala Desa Urai Nodi Haryanda membenarkan protes yang lontarlan warganya atas keluhan lambatnya sistem rujukan yang dilakukan pihak RS Lagita.

Dikatakan Kades, persoalan tersebut bahkan diduga telah terjadi berkali kali hingga akhirnya terjadi aksi protes tersebut.


Sistem Rujukan Terintegrasi (Sisrute) yang berbasis online masih menjadi permasalahan klasik oleh keluarga pasien di Bengkulu Utara-Berlian-

"Padahal awalnya saya bangga dan senang ada sebuah rumah sakit daerah di wilayah desa saya. Namun dengan adanya persoalan ini saya jadi kecewa. Keluhan dan aduan warga dengan kejadian serupa telah sering saya terima,namun masih dimaklumi. Hari ini Rabu (12/10/2022) puncaknya emosi masyarakat karena sistem rujukan yang lambat itu," kata Kades sembari wajah dengan penuh kecewa.

Di sisi lain kades pun berharap, pelayanan dan sistem rujukan yang ada di RS Lagita saat ini kembali dikaji agar kejadian serupa tidak terulang lagi.

BACA JUGA: Bupati Ajak Umat Islam Teladani Rasulullah

"Ya tentunya perubahan harus ada. Terkhusus hal rujukan. Cobalah sistem rujukan itu kembali dikaji. Karena rumah sakit itu menangani nyawa orang, serta agar kejadian serupa tidak terjadi lagi," harap Kades.

Selain itu, salah seorang kerabat pasien, Putra menjelaskan, permasalahan lambatnya proses rujukan, hanya terjadi di RS Lagita. Diterangkan Putra, proses rujukan di klinik yang ada di Desa Giri Kencanca (D1) tidak pernah berlangsung lama dan hanya memakan waktu 1 jam.

BACA JUGA:Gubernur Sepakat, Dewan Lanjutkan Bahas APBD 2023

"Proses rujukan di RS Lagita selalu lama. Tidak seperti klinik swasta di Desa D1, proses rujuk paling lama 1 jam. Kan lucu kalau pelayanan RSUD Lagita kalah dengan klinik," terang Putra.

Saat ini pasien pun telah dirujuk ke rumah sakit di Kota Bengkulu. Sayangnya, pasien yang dirujuk tadi, saat ini telah meninggal dunia dalam perjalanan menuju RS di Kota Bengkulu. Kemudian, jenazahnya telah dibawa ke rumah duka.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: