SMA Muhammadiyah 1 Bengkulu Berpola Boarding School Direspon Pelajar

 

BENGKULU, RADARBENGKULUONLINE.COM - Menitikberatkan menjadi pilot projectnya, sekolah unggulan Muhammadiyah yang  dengan pola boarding school dengan kata lain anak-anak atau santri harus atau wajib diasramakan, itu mendapat resbon dari para pelajar . Demikian kata Pirwan Dahiwi, M.Pd.Si selaku Kepala  SMA Muhammadiyah 1 Boarding School atau lebih dikenal dengan MBS kepada RADARBENGKULUONLINE.COM   kemarin.

Sekolah yang beralamat di Jalan WR.Supratman Bentiring, Kecamatan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu ini diresmikan langsung oleh Ketua PP Muhammadiyah.

"SMA Muhammadiyah 1 Boarding School ini merupakan relokasi SMA Muhammadiyah Kampung Bali ke Bentiring. Pembangunannya dimulai bulan Agustus 2017. Launching pembelajaran pertama tanggal 25 Juli 2018. Peresmian gedung 2 Mei 2018 oleh Ketua Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof. Dr. K.H. Haedar Nashir, M.Si," ungkap Pirwan.

Lanjut Pirwan, dulu kebetulan di Kampung Bali ada 2 SMU Muhammadiyah dalam 1 komplek.

"Nah, kebetulan juga SMU Muhammadiyah 1 yang mendapatkan proyek Unit Sekolah Baru (USB) dari Kemendikbud RI, dengan konsep USB dari PP Muhammadiyah diharapkan sekolah ini menjadi pilot project sekolah unggulan berbasis pondok berpola boarding school," jelas alumni SMU Muhammadiyah 1 ini.

Angkatan pertama sekolah ini tahun 2018-2019. "Siswa diseleksi tes baca Al-Qur'an, Bahasa Arab, bahasa Inggris, matematika dasar dan bahasa Indonesia. Setelah melalui proses itu didapatlah 26 orang siswa dan mereka ialah angkatan pertama. Mereka berasal dari seluruh Kabupaten di Provinsi Bengkulu. Bahkan ada yang berasal dari Musi Rawas (Sumatera Selatan ,red). Hingga sekarang sudah ada 90-an orang siswa yang menimba ilmu disini dengan 2 angkatan yang sudah diluluskan," tutur Pirwan.

Dengan 3 program unggulan yaitu Tahfidz Qur'an, Pengembangan Bahasa Arab dan Pengembangan Bahasa Inggris.

BACA JUGA:Atlet Panjat Tebing Pelajar Mukomuko Melaju ke Babak Final

"Lembaga kita tidak pondok,  tetapi SMA dibawah Dikbud Provinsi, namun di pola pembelajaran kita ada kurikulum pondok dan kurikulum Dikbud. Kurikulum pondok pesanten kita ada 13 bidang studi. Jadi, pada kenaikan kelas dan kelulusan santri kita dapat 2 rapor atau 2 ijazah. Maksudnya dapat 1 rapor dari Dikbud  dan 1 rapor dari Kepondokan kita. Begitupun ijazahnya," imbuhnya.

 Sarpras kita, lanjutnya, memang masih kurang. Akan tetapi, itu akan terus jadi perhatian untuk terus ditambah.

"Ruang kelas belajar (RKB), ruang guru, ruang BK dan ruang UKS masih belum memadai. Masjid yang ada disini dan laboratorium IPA digunakan untuk RKB. Ruang guru gabung dengan ruang TU. Kedepan, semoga sarpras bisa ditingkatkan. Harapan kita, makin tahun murid kita semakin banyak dan untuk target, tahun ini kalau bisa kita dapat 2 RKB (60 orang siswa baru , red). Kalau untuk kurikulum kepondokan, kita masih kekurangan tenaga pembimbing asrama putra dan putri dan kedepanya kita akan menambah Ustadz dan Ustadzah yang memang berbasis keagamaan atau dari ponpes agar pendidikan anak-anak lebih maksimal lagi," ucap Kepala sekolah 2 periode di Kampung Bali dan 1 periode di MBS ini.

BACA JUGA:Inilah Riwayat Selingkar Tanah Bengkulu Tempo Dulu (7)

Sedangkan  untuk prestasi, paparnya, siswanya juga ada meraih berbagai juara dalam berbgai lomba yang diikuti. Antara lain, Medali Emas Prisma Science Competition 2022, Medali Perak Science Competition 2022, Medali Perunggu Prisma Science Competition 2022, Medali Emas Olimpiade Seni Dan Bahasa Indonesia 2022, Medali Emas Olimpiade Indonesia Bidang Sejarah 2022, Medali Perak Olimpiade Indonesia Bidang Matematika 2022.

Kemudian, Medali Perak English Olimpiade 2022, Juara 1 Puisi Mahoni Cup SMAN 2 Kota Bengkulu 2022, Juara 3 Puisi Mahoni Cup SMAN 2 Kota Bengkulu 2022, Juara 1 Tingkat Kota FLS2N Bidang Monolog Tahun 2022, Juara 1 OSN Tingkat Kota Mata Pelajaran Matematika, Biologi Dan Astronomi 2022, Finalis Olimpiade Matematika Di SMA Kharisma Bangsa Tangerang.

Sumber: