Atlet Olahraga Panjat Tebing Butuh Sapras

Atlet Olahraga Panjat Tebing Butuh Sapras

Atlet panjat tebing asal Mukomuko saat mengikuti pertandingan yang diselenggarakan Universitas Muhammadiyah Bengkulu-Seno-

 

MUKOMUKO, RADARBENGKULUONLINE.COM - Ketua Harian Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Mukomuko, Weri Tri Kusumaria, SH., MH menyatakan, bahwa Mukomuko membutuhkan sarana dan prasarana (Sapras) olahraga panjat tebing.

Sapras olahraga panjat tebing yang ia maksud yakni dinding panjat (wall climbing) yang memadai, serta perlengkapan pendukung lainnya.

Hal itu dibutuhkan, lanjut Weri, untuk mendukung pembinaan dan pengembangan potensi atlet panjat tebing yang ada di Kabupaten Mukomuko.

Menurut Weri, Mukomuko memiliki potensi atlet panjat tebing yang dapat menoreh prestasi hingga tingkat nasional.

"Kita pantau, dari beberapa even pertandingan yang diikuti klub maupun langsung delegasi Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Mukomuko, hasilnya cukup membanggakan. Dengan fasiltas latihan atlet masih sederhana. Inikan potensi yang mesti didukung semua pihak, khususnya pemerintah," ujar Weri.

Laporan dari pihak FPTI Mukomuko, lanjut Weri, kendala utama untuk pembinaan atlet yaitu Sapras. Padahal antusias pencinta panjat tebing yang mayoritas masih pelajar, untuk mengharumkan nama Mukomuko di bidang olahraga panjat tebing sangat tinggi.

"Kalau sekarang, potensi atlet panjat tebing terbesar memang di Ipuh. Kalau saya berharap, Sapras nanti bisa dibangun di wilayah Ipuh," harap Weri.

Dikatakannya, torehan prestasi olahraga panjat tebing untuk Indonesia tidak bisa dipandang sebelah mata. Panjat tebing acap kali menyumbang emas untuk Indonesia di even internasional.

"Kita berharap, suatu saat ada atlet panjat tebing dari Mukomuko yang mewakili Indonesia. Tapi hal itu butuh dukungan sarana dan prasarana yang memadai. Sangat mungkin atlet Mukomuko bisa sampai tingkat nasional. Sebab bibit yang ada saat ini masih katagori pelajar. Ada yang tingkat SMA, SMP, bahkan ada yang SD. Sayang kalau potensi ini tidak didukung," pungkas Weri. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: