Inilah Riwayat Selingkar Tanah Bengkulu Tempo Dulu (17), Tanah Bangkahulu Terdiri dari 4 Bangsa 

Inilah Riwayat Selingkar Tanah Bengkulu Tempo Dulu (17), Tanah Bangkahulu Terdiri dari 4 Bangsa 

Inilah Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bengkulu yang terletak di Jalan Mahoni-Azmaliar Zaros-

 

PENGANTAR REDAKSI:

Kota Bengkulu merupakan ibukota Provinsi Bengkulu. Kota yang memiliki nama kelurahan yang unik-unik itu juga memiliki riwayat tempo dulu. Apa itu? Yaitu, Selingkar Tanah Bengkulu Tempo Dulu. Bagaimana riwayatnya, silakan baca laporan khusus wartawan RADARBENGKULUONLINE.COM    itu secara bersambung  ini sampai tuntas. 

Walaupun tulisan ini belum lengkap, setidaknya bisa jadi bahan masukan untuk semua pihak. Kalau pun ada kekurangan, ini bisa diperbaiki oleh tokoh masyarakat Bengkulu untuk menuju ke arah kesempurnaan.  (*)

 

Tanah Bangkahulu Terdiri dari 4 Bangsa 

AZMALIAR ZAROS - Kota Bengkulu

 

RADARBENGKULUONLINE.COM - Tanah Bangkahulu ini secara garis besarnya terdiri dari empat bagian bangsa. Pertama, bangsa Rejang yang dikepalai oleh Tuanku Sungai Lemau. Yaitu Baginda Maharaja Sakti.

Kedua, Bangsa Lembak yang dikepalai oleh Tuanku Sungai Hitam. Yaitu Tuanku Baginda Iswanda. Ketiga, Bangsa Serawai yang dikepalai  oleh Tuanku Selebar . Yaitu Depati Payung Negara yang bernama Ranggadjono.  Keempat, Bangsa daripada sekalian bangsa yang dikepalai oleh Tuanku Daeng. Yaitu Tuan Daeng Mobela. 

Semasa hidupnya Tuanku Daeng Mobela  menjalankan tugas kewajiban atas 3 macam kekuasaan. Pertama, kuasa  memajukan perang. Sebab, ia jadi kepala daripada segala militer yang berpangkat atas nama kapten Handrabil dan memerintah dagang dan peranakan di Bangkahulu dan kuasa pungut bea dari opium.

Ini adalah pangkat kedudukan yang mula-mula didapat di Bangkahulu pada masa Tuanku Daeng Mobela datang dari Inderapura. Dapat pangkat kedudukan itu diperoleh  dari anugerah Raja Bangkahulu dengan kompeni Inggris.

Kedua, kuasa memerintah jadi hakim dan membuka polisi dan memungut bea dalam Kota Bangkahulu , yaitu anugerah Tuanku Pangeran Mangkuraja dengan Kompeni Inggris kepada anak Tuan Daeng Mobela yang bernama Daeng Makule serta sebagian tanah bumi selingkar Kota Bangkahulu.

Ketiga, kuasa memindahkan dari satu tempat kepada tempat yang lain atas kepala kepala yang memegang afdeling Bangkahulu . Kepindahan –kepindahan itu memakai muslihat militer. Karena, dia  adalah orang yang menjabat kepala-kepala pemerintah di afdeling itu sekalian dengan berpangkat officier.

Tuan Daeng  Mobela itulah yang menjalankan muslihat itu. Sebab ia menjadi kepala dari sekalian militer. Karena zaman itu kebanyakan orang Hulu  membuat kaum perusuhan.   

 

Oleh sebab itu, siapa-siapa yang memegang pekerjaan Daeng tiada sunyi dari pada memajukan perang dan mempertahankan kerajaan .

Pada masa Tuanku Daeng Mobela ini Tuanku Pangeran Mangkuraja Kerajaan Bangkahulu menyuruh rakyat  membersihkan hutan-hutan belukar disekitarnya , sehingga menjadi padang semua. Sebab itulah maka dinamakan daerah Tengah Padang.(bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: