Inilah Riwayat Selingkar Tanah Bengkulu Tempo Dulu (31-Tamat), 24 Juni 1914 Bangkahulu Digoncang Gempa

Inilah Riwayat Selingkar Tanah Bengkulu Tempo Dulu (31-Tamat),  24 Juni 1914 Bangkahulu Digoncang Gempa

Inilah Kantor Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman yang terletak di Pematang Gubernur-Azmaliar Zaros-

 

PENGANTAR REDAKSI:

Kota Bengkulu merupakan ibukota Provinsi Bengkulu. Kota yang memiliki nama kelurahan yang unik-unik itu juga memiliki riwayat tempo dulu. Apa itu? Yaitu, Selingkar Tanah Bengkulu Tempo Dulu. Bagaimana riwayatnya, silakan baca laporan khusus wartawan RADARBENGKULUONLINE.COM    itu secara bersambung  ini sampai tuntas. 

Walaupun tulisan ini belum lengkap, setidaknya bisa jadi bahan masukan untuk semua pihak. Kalau pun ada kekurangan, ini bisa diperbaiki oleh tokoh masyarakat Bengkulu untuk menuju ke arah kesempurnaan.  (*)

 

24 Juni 1914 Bangkahulu Digoncang Gempa Dahsyat  

AZMALIAR ZAROS - Kota Bengkulu

 

RADARBENGKULUONLINE.COM - Kompeni Inggris menaburkan uang di Bangkahulu dari batas Lampung sampai batas Inderapura (Padang) buat jadi modal perkebunan. Seperti lada kecil dan lainya.

Apalagi dimasa Tuan Daeng Makule sampai masa Tuan Daeng Makrufa . Yang mana kedua Raja ini adalah menjejahterakan perkara dagang. Sehingga banyak diantara bangsa-bangsa ada berkumpul di Bangkahulu. Masing-masing bangsa itu dengan berdiri satu kapten.

Seperti Tuan Sjich Ahmad Gunawi yang berasal dari Bahdad. Ia adalah seorang kapten bangsa Arab yang berkedudukan di Bangkahulu. Ia kawin sama Entjik Pondok. Ada yang datang dari Hadramaut (Tanah Hindia). Yang Mulia Tuan Sayid Muhamamd Zein Almadani yang jadi Keramat Surau lama. Ia kawin sama Siti Siti Djamila , anak dari Tuan Daeng Indera Alami, yang berpangkat opsir Lay Petor di Manna. Beristana di Kampung Baru.

Dari tahun 1701-1805 Bangkahulu datang kejayaan dan kemakmuran. Hasil bumi meningkat tinggi dan perhubungan dagang berjalan dengan lancar. Pembangunan dalam Kota dilakukan dengan baik.

Pada masa itu juga Kompeni Inggris merancang untuk pembangunan Benteng kokoh di Malabro guna mempertahankan perniagaannya dari perserikatan dagang asing.

Dari tahun 1805 ke atas, kejayaan itu mulai berangsur-ansur suram cahayanya. Karena, banyak terjadi kerusuhan. Akibatnya, hal ini menghalangi pertanian rakyat. Peristiwa ini membawa kemunduran bagi kemakmuran rakyat.

Pada tahun 1873 terjadilah kaum perubahan melawan pemerintahan yang dikepalai oleh Burniat. Komplotan dari Burniat ini mengadakan aksi perlawanan terhadap pembesar-pembesar negeri.

Pada waktu itu Asisten Residen ialah H.C Humme. Ia diserang oleh 6 orang pemberontakan kekika ia sedang berada di rumahnya. Ia dapat meloloskan diri di persembunyian rahasia. Pada tahun 1875 kedua kepala pemberontakan itu dapat ditangkap , tetapi sudah dibunuh lebih dahulu.

Pada tahun 1873 seorang Asisten Residen bernama H.Van Amstel dan seorang Controleu nama Austin (nama sebenarnya C.Ostens Controleur Lais) dibunuh orang Air Bintunan. Keduanya mati disana.

Ia dibunuh orang karena dia sangat jahat. Oleh karena huru hara banyak terjadi , maka tinggallah Bangkahulu ini dalam keadaan sunyi dan banyak hutan.

Pada tahun 1876 negeri aman daripada perusuhan dan mulailah bangun kepada kebersihan. Pada tahun 1914 terjadilah bencana alam yang sangat dahsyat. Goncangan gempa besar itu terjadi pada malam Jumat jam setengah dua tangal 24 Juni 1914.

Dengan terjadinya goncangan alam yang keras itu, sekalian rumah batu di dalam kota hancur lebur. Korban jiwa lebih kurang ada 40 orang. Dengan hal yang demikian itu, maka sekarang tiadalah ada lagi rumah-rumah yang berada di zaman Inggris. Yang ada saat ini adalah Benteng Marlborough itu.(tamat)

 

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: