Ini Rahasia Sarman Gunung Bungkuk, Si Manusia Api dari Bengkulu Tengah Yang Viral Itu

 

 

MERIGI SAKTI, RADARBENGKULUONLINE.COM - Pasca viral setelah pertamakali diberitakan oleh RADARBENGKULUONLINE.COM dan Harian RADAR BENGKULU belum lama ini, sosok manusia penjinak api, atau manusia api, Sarman atau Mang Sarman atau Sarman Gunung Bungkuk, warga Desa Lubuk Pendam, Kecamatan Merigi Sakti, Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) hingga kini masih menjadi buah bibir ditengah masyarakat. Banyak yang penasaran darimana Mang Sarman mendapatkan keahliannya menjinakkan api tersebut.  

Sementara itu, usut punya usut saat ditelusuri, ternyata kemampuan Mang Sarman dapat menjinakkan api itu didapat ketika suatu malam dalam mimpi ia seperti diajak oleh dua orang laki-laki memasuki Gunung Bungkuk dan diberikan pakaian serta kalung emas.

"Saat terbangun dari mimpi, saya belum memahami apa arti dari mimpi yang saya alami itu," terang Mang Sarman.

BACA JUGA:Ini Kata Menhub RI Soal Fasilitas Pelabuhan dan Bandara Enggano

Ditambahkan, ia mengetahui kemampuannya itu saat ada bara api yang mengenai kakinya. Namun, anehnya ia tak merasakan panas dari api itu. Padahal manusia normal pada umumnya jika terkena api pasti akan merasakan panas. 

"Sejak itu saya berpikir, mungkin ini arti dari mimpi tadi," terangnya. 

Menurutnya, kejutan lain yang ia rasakan setelah tiga hari pasca bermimpi, ia menyesali perbuatannya yang terdahulu, dan ia memulai kehidupan baru yang lebih baik.

Ditambahkan dia, setelah mengetahui kemampuannya menjinakkan api, ia diminta warga untuk membantu mengawasi dan memadamkan api jika ada lahan kebun yang terbakar agar tidak menyebar. 

BACA JUGA:Syurga Tersembunyi, Objek Wisata Daerah Ini Diperkenalkan Via Adventure Trail of Roud Lubuk Resam

"Sudah sering diminta bantuan," jelasnya. 

Mang Sarman saat ini bekerja sebagai penjaga alat berat disalahsatu Quary Batu milik Munir di Kabupaten Benteng dan menggunakan kemampuannya itu untuk membantu orang yang membutuhkan jasanya. Seperti memadamkan api dilahan perkebunan. 

 

Sumber: