Warga Sedih Lihat Tempat Pengibaran Bendera Merah Putih Pertama Kali di Bengkulu
TIANG BENDERA INI DIPAKAI PERTAMA KALI PADA SAAT PENGIBARAN BENDERA MERAH PUTIH TANGGAL 17 AGUSTUS 1945-Azmaliar Zaros-radarbengkulu.disway.id
RADARBENGKULU.DISWY.ID - Sedih. Itulah yang dirasakan Endang Muin, warga Bengkulu melihat kondisi terkini bekas kantor Telepon dan Telegram dan Kantor Pos Kampung, Kelurahan Malabro, Kota Bengkulu.
Padahal, ini adalah tempat penaikan dan pengibaran merah putih pertama kali yang dilakukan oleh RA Hadi dan kawan-kawan. Ia adalah pegawai, Telepon dan Telegram waktu itu.
Pasalnya, kondisinya kantor yang kini menjadi Cagar Budaya Kota Bengkulu tidak terawat. Kurang enak dipandang mata.
Bangunan bagian depan sebelah kanan terlihat barang-barang tak terpakai berantakan -Azmaliar Zaros-radarbengkulu.disway.id
'' Alangkah sedihnya tiang bendera yang dulu pertamo pengibarannyo disini,'' ujar Endang Muin kepada RADARBENGKULU.DISWY.ID .
Di depanya, lanjutnya, sudah jadi gudang. Tepatnya di bagian pojok depan bagian kanan bangunan bersejarah itu. Bentuknya berantakan. Tidak beraturan. Potongan bambu tidak beraturan, kayu berserakan, barang-barang menumpuk, seng plat, terpal, bekas spanduk menumpuk, tiang tassa berserakan. Sehingga tidak enak dipandang mata.
BACA JUGA:Nopi Yanto Lengser, Perindo Ganti Waka II DPRD Mukomuko
Padahal di depan gudang lokasi bangunan itu ada tulisan besar tentang tempat bersejarah atau cagar budaya Bengkulu.
Inilah tulisan cagar budaya yang nampak barang-barang berantakan-Azmaliar Zaros-radarbengkulu.disway.id
CAGAR BUDAYA BENGKULU KOTA PUSAKA
NOMOR JKPI DISPARBUD/2021
TIANG BENDERA INI DIPAKAI PERTAMA KALI PADA SAAT PENGIBARAN BENDERA MERAH PUTIH TANGGAL 17 AGUSTUS 1945
Kemudian, pada bangunan gedung cagar budaya itu juga ada tulisan:
CAGAR BUDAYA BENGKULU KOTA PUSAKA
NOMOR JKPI DISPARBUD/2012
KANTOR POS INI DIBANGUN
PADA SAAT KOLONIAL INGGRIS
TAHUN 1817
Inilah tulisan CAGAR BUDAYA yang ditempelkan Pemerintah Kota Bengkulu pada bangunan bekas Kantor Pos, Telepon dan Telegram -Azmaliar Zaros-radarbengkulu.disway.id
Melihat kondisi kantor yang berada di depan cagar Budaya Tugu Thomas Farr itu, lanjutnya, ia jadi teringat waktu kecil dan remaja dulu.
Waktu kecil dan remaja dahulu, ia suka main nyuruk-nyuruk atau main sembunyian bersama-teman-temanya.
BACA JUGA:Cara Mengatasi WhatsApp Berat dan Lemot, Mudah Banget Gak Perlu Ganti HP Baru
Kemudian, main plosotan kecil di depan bekas Kantor Pos, telepon dan telegram, pas dimuka Mesjid dan rumah Cinfat. Waktu remaja nongki-nongki kalau malam di muka Kantor Pos yang ada pagar dan berbentuk rantai kapal.
Ini bisa digunakan sebagai ayunan sambil memandang tugu bulek Thomas Farr. ''Kenangan yang tak bisa terlupakan,'' ujarnya.
BACA JUGA:Selebgram Milen Dituntut 1 Tahun 6 Bulan Penjara, Denda 10 Juta Rupiah
Ia tidak habis pikir, kenapa bangunan bersejarah itu dibiarkan begitu saja. Harus, bangunan itu dirawat, sehingga enak dipandang mata dan orang bisa melihat benda bersejarah itu dengan enak.
''Oi adiak sanak, inilah cagar budayo kito. Idak dirawat.Lah dikadang-kadang. Macam mano pemerintah kito ko kini!"
BACA JUGA:Keutamaan Mencium Tangan Suami
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: https://radarbengkulu.disway.id / warga sedih lihat tempat pengibaran bendera merah putih pertama di bengkulu