Penabulu-STPI Tidak Hanya Mendampingi, Tapi Ikut membantu Mengobati Pasien TBC

Penabulu-STPI Tidak Hanya Mendampingi, Tapi Ikut membantu Mengobati Pasien TBC

Penabulu-STPI penanganan dan penanggulangan dan ikut mengobati TBC --

RADARBENGKULU.DISWAY.ID - Manager PBSTPI ( Penabulu Stop Tuberkulosis Partnership Indonesia) Cabang Bengkulu, Merly Yuanda dari komunitas Penabulu-STPI menyebut, upaya penanganan dan penanggulangan TBC yang dilakukan tidak sebatas mendampingi tapi juga ikut mengobati. 

 

"Nah di Kota Bengkulu dengan Rejang Lebong ada pelaksana programnya dan ada 30 personality relawan. Kegiatan yang dilakukan itu sebenarnya menemukan kasus, merujuk kemudian memastikan pengobatan ketika ditemukan yang terpapar TBC. Kita akan mendampingi dan kita memberikan support perbulannya itu ada anggaran Rp600 ribu kita yang memberikan melaui globalfarm," tuturnya. 

 

Dirinya menambahkan,dalam menjalankan program ini pihaknya juga perlu koordinasi dan adanya sinergitas dengan pemerintah bersama OPD terkait lainnya seperti Dinas Kesehatan, baznas, Dinas Sosial, Pemerintah Daerah, hingga Rumah Sakit. 

 

"Kenapa ini dilakukan karena pasien ini perlu dukungan misalnya kalau rumahnya nggak mampu karena TBC maka perlu bedah rumah, ketika dia tidak mampu ekonomi karena penyakit ini maka kita perlu nutrisi, sehingga pengobatan itu terintegrasi dan bisa tertolong," katanya. 

 

Lebih lanjut, Merly menambahkan, sejauh ini sudah ada puluhan penderita TBC yang sembuh dari pengobatan dan masih ada sekitar 16 pasien yang masing menjalani pengobatan. Namun pihaknya memastikan untuk terus mengoptimalkan kinerjanya sehingga dapat mencapai Bengkulu bebas dari TBC. 

BACA JUGA:Kepala BKKBN: Rumah Beratap Asbes Tak Layak Huni, Sebabkan TBC

"Karena program ini baru dan berjalan sudah 3 tahun, nah memang kasus-kasus yang kita temukan yang pernah kita rujuk itu ada 1.469 pasien, tapi masih pengobatan. Namun karena kultur karena budaya banyak pasien itu enggak mau mengakses, maka yang berhasil diobati untuk yang sekarang ya ada 17 orang. Nah perbandingannya satu orang itu bisa 20 orang yang terpapar sedangkan pengobatannya butuh 6 sampai 8 bulan. Target kita harapannya di 2030 nol kasus dn ada penyembuhan total TBC di Provinsi Bengkulu," tutupnya .

BACA JUGA:‘Aisyiyah Pusat Canangkan Program Desa Peduli TBC

Sementara itu, Pj.Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Nandar Munadi, menyampaikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu mendorong optimalisasi pencegahan dan penanggulangan penyakit menular yakni penyakit TBC (Tuberkulosis) yang ada di wilayah Bengkulu. Hal ini disampaikan usai menghadiri dan membuka acara Rapat Koordinasi Penanggulangan TBC di Provinsi Bengkulu, di Ruang Raflesia RSUD M. Yunus

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: