Belum Penuhi Janji, Masyarakat Gembung Raya Stop Hasil Produksi PT JOP Keluar

Sementara itu saat dikonfirmasi Kepala Desa (Kades) Gembung Raya Suparno, membenarkan atas aksi warganya itu. Dikatakan Kades, pihaknya pun telah mengimbau kepada masyarakat untuk dapat menjaga kondusivitas serta tidak melakukan tindakan anarkis, kekerasan, serta pengrusakan.

 

"Iya mas, benar adanya aksi pemortalan yang dilakukan masyarakat pada hari ini. Namun untuk akses lalu lalang selain hasil produksi perusahaan masih bisa lewat. Cuma yang dilarang keluar hanya hasil produksi karet PT JOP saja," ucap Kades.

Lanjut, saat disingung kesepakatan hasil musyawarah yang difasilitasi Pemerintah Desa bulan lalu, dijelaskan Kades, ada beberapa poin kesepakatan yang disetujui saat musyawarah antara masyarakat dan pihak perusahaan.

 

Namun pihak perusahaan saat itu meminta waktu hingga akhir bulan Oktober untuk merealisasi kesepakatan tersebut. Namun hingga saat ini pihak perusahaan belum juga merealisasinya.

"Ya mas, kemaren itu kan (Bulan September 2023.red) sempat mau diportal warga, namun saya fasilitasi untuk musyawarah dulu. Dari hasil musyawarah yang dilakukan di Kantor Desa Pada (29/09/2023) lalu pihak perusahaan menyepakati dan menyanggupi atas tuntutan masyarakat itu. Dalam kesepakatan itu, pihak perusahaan akan memperbaiki dan mengoral jalan tersebut hingga batas waktu akhir bulan Oktober. Namun hingga saat ini belum ada perbaikan atau pengoralan yang dilakukan perusahaan," jelas Kades. (*) 

 

Sumber: radarbengkulu