Dari Presiden Soekarno Hingga Jokowi, Indonesia Konsisten Dukung Kemerdekaan Palestina

Dari Presiden Soekarno Hingga Jokowi, Indonesia Konsisten Dukung Kemerdekaan Palestina

Sejak jaman presiden soekarno hingga saat ini Indonesia terus mendukung kemerdekaan palestina-ist-

 

RADAR BENGKULU - Mengingat apa yang telah dilakukan oleh Palestina dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, tidaklah berlebihan apabila Indonesia juga melakukan hal yang sama untuk Palestina.

 

Terlebih lagi, hal tersebut sesuai dengan amanat  Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 sebagaimana tertuang dalam Mukadimah, “Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.”

 

Upaya Indonesia untuk mendukung kemerdekaan Palestina telah dilakukan sejak masa Presiden Soekarno. Pada 1949, tidak berselang lama setelah pemerintah Belanda menandatangani penyerahan kedaulatan Indonesia, Presiden Zionis Israel, Chaim Weizmann dan Perdana Menterinya, David Ben Gurion menyampaikan “ucapan selamat” melalui telegram yang dikirimkan kepada Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta dengan harapan Indonesia juga memberikan pengakuan serupa atas “negara” yang mereka dirikan pada 14 Mei 1948. 

 

Kemudian pada 1950, Menteri Luar Negeri Zionis Israel yaitu Moshe Sharett juga menyampaikan pengakuan atas kemerdekaan Indonesia melalui telegram yang dikirimkan kepada Mohammad Hatta. Akan tetapi, Soekarno dan Hatta mengambil sikap tegas dalam menanggapi ucapan tersebut. Hatta hanya membalas dengan mengucapkan terima kasih, tanpa menawarkan timbal balik dalam hal pengakuan diplomatik.

 

Penolakan terhadap Zionis Israel juga ditunjukkan Presiden Soekarno ketika diadakannya Konferensi Asia Afrika pada 18—24 April 1955 di Bandung, Jawa Barat. Dalam konferensi ini, Soekarno menolak kehadiran Zionis Israel karena penjajahan yang telah mereka lakukan di tanah Palestina.

 

Pasca-KAA, sikap penolakan terhadap penjajahan juga ditunjukkan oleh Soekarno pada ajang Piala Dunia 1957. Saat itu, Tim Nasional Indonesia berhasil mengalahkan Tiongkok dan lolos di zona Asia. Indonesia tinggal selangkah lagi untuk bisa masuk ke Piala Dunia 1958 di Swedia. Akan tetapi, untuk bisa sampai di tahap tersebut, Indonesia harus melawan tim Zionis Israel. Soekarno pun mengambil keputusan bahwa Indonesia tidak akan melanjutkan pertandingan, karena hal tersebut sama saja dengan mengakui keberadaan Zionis Israel. Indonesia pun mengundurkan diri secara terhormat dalam pertandingan besar itu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: