Data Ombudsman RI, Pengaduan Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik Meningkat

Data Ombudsman RI, Pengaduan Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik Meningkat

Pemerintah di provinsi Bengkulu masuk zona hijau -Windi-

 

RADAR BENGKULU - Ombudsman Republik Indonesia (RI) Perwakilan Bengkulu mencatat peningkatan jumlah pengaduan masyarakat sepanjang tahun 2023. Sebanyak 119 pengaduan diterima, dengan dominasi keluhan terkait pelayanan publik, khususnya dalam sektor air minum dan listrik.

Hasil ini mencerminkan pergeseran fokus dari tahun sebelumnya, di mana keluhan paling banyak berkaitan dengan layanan pendidikan.

BACA JUGA:Jembatan Elevated di Wisata DDTS Sudah Diresmikan, Kualitas Diuji Ahli UGM

Plt Kepala Ombudsman RI Perwakilan Bengkulu, Jaka Andhika, menyampaikan informasi ini dalam sebuah konferensi pers yang dihadiri oleh sejumlah wartawan pada Selasa, 19 Desember 2023. Menurutnya, laporan ini berasal dari gerai pengaduan yang disediakan oleh Ombudsman, tersebar di lokasi-lokasi yang mudah diakses oleh masyarakat.

BACA JUGA:Akhirnya Dugaan Pengancaman Oknum Security PT Agricinal Dilaporkan ke Mapolres Bengkulu Utara

"Dari laporan yang banyak masuk, pengaduannya banyak berupa minim air, terutama karena pertengahan tahun mengalami kekeringan dan kurangnya intensitas hujan, sehingga yang dilaporkan terkait pemadaman air," ungkap Jaka.

 

Pada sisi listrik, keluhan utama yang disuarakan masyarakat adalah pemadaman listrik yang sering terjadi. Keluhan ini paling banyak dilaporkan dari Kota Bengkulu, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu Selatan, Lebong, dan Bengkulu Utara. Jaka menyebutkan bahwa laporan-laporan ini telah ditindaklanjuti kepada instansi terkait.

BACA JUGA:Bosan Liburan di Pantai? Coba 6 Wisata Sungai Ini, Ada yang Mirip Amazon

"Paling banyak di kota terkait pemadaman dan juga informasi pemadaman itu," tambahnya.

 

Penanganan Pengaduan dan Hasil Pemeriksaan

Dari total 119 pengaduan yang diterima, sebanyak 96 di antaranya telah ditindaklanjuti dan ditutup, sementara 23 pengaduan masih berada dalam proses penanganan. Jumlah ini mencerminkan perubahan dinamika, mengingat pada tahun 2022 keluhan utama berasal dari sektor pendidikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: