Cerita Perjuangan Pembangunan Gereja Toraja, Bentuk Bangunan yang Khas Menjadi Daya Tarik Wisata

Cerita Perjuangan Pembangunan Gereja Toraja, Bentuk Bangunan yang Khas Menjadi Daya Tarik Wisata

Sejarah perjuangan pembangunan Gereja katedral toraja-Ist-

 

Utusan pertama GZB adalah Pdt. An A. van de Loosdrecht, tiba di Tana Toraja pada tanggal 7 November 1913 dan bertugas disana hanya sebentar setelah ia menjadi martir pada tanggal 26 Juli 1917.

BACA JUGA:Info Terbaru Harga Tiket Ancol dan Dufan, Simak juga Jam Bukanya

Setelah karya zendeling, Phuc Suara tersebut terus berkembang dengan terbentuknya beberapa jemaah , hingga sidang pertama Sinode, pada tanggal 25 Maret 1947, gereja tersebut mendeklarasikan kemerdekaan dan dikenal dengan nama Gereja Toraja.

 

Secara ekumenis, Gereja Toraja telah menjadi anggota PGI sejak pertama kali didirikan di Malino pada tahun 1947. Kemudian, pada tahun 1964, Gereja menjadi anggota CCA dan pada tahun 1967 menjadi anggota WCC.

 

Hingga tanggal 13 Juni 2022, Gereja Toraja mempunyai anggota jemaat sebanyak 1.144 orang yang terbagi dalam 95 kelas dan 6 wilayah pelayanan serta tersebar di 17 provinsi di seluruh Indonesia.

 

Sepanjang sejarahnya hingga saat ini, 1.234 anggota Gereja Toraja telah diangkat menjadi pendeta, 980 di antaranya saat ini melayani jemaat dan 38 lainnya adalah pendeta penugasan khusus.

 

Sebelum mengunjungi tempat-tempat suci tersebut, disarankan untuk memeriksa jadwal ibadah dan acara keagamaan, serta mempelajari standar etika yang berlaku di tempat-tempat suci tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: