Ukhwah Islamiyah Jangan Rusak Karena Beda Pilihan

Ukhwah Islamiyah Jangan Rusak Karena Beda Pilihan

Imron Rosadi-Adam-radarbengkulu

Di tahun politik seperti sekarang ini sering kita jumpai, baik secara langsung di tengah masyarakat atau melalui televisi, surat kabar atau media cetak, dan media sosial lainnya, saling mengolok-olok, saling mencaci, saling memberi gelar yang buruk, saling membenci, saling dengki dan saling mencari kesalahan antara pendukung paslon, antara pendukung partai dan antara pendukung orang-orang yang menjadi pilihannya. 

Hal semacam ini marak di tengah masyarakat padahal mereka bukan peserta melainkan mereka hanya sekadar  pemilih yang imbas pilihan tidak signifikan kepada diri pemilih.

 

Akan tetapi para pemilih sering ngotot sampai rela bertengkar, berdebat, adu argumen, pada akhirnya mereka antar pemilih saling diam tidak tegur sapa dan bermusuhan. 

Hal ini mestinya tidak terjadi. Karena, Allah SWT sudah memperingatkan melalui Al-Quran surat Al-Hujurat ayat 11 yang artinya : “Hai orang-orang yang beriman ! janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, boleh jadi kaum yang diolok-olok lebih baik dari kaum yang mengolok-olok dan jangan pula perempuan-perempuan mengolok-olok perempuan yang lain boleh jadi perempuan yang diolok-olok lebih baik dari perempuan yang mengolok-olok janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar yang buruk, seburuk-buruk panggilan adalah panggilan buruk (Fasik) setelah beriman dan barang siapa tidak bertaubat maka mereka itulah orang yang dzalim.''

 

Juga Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya : “Jauhilah prasangka buruk karena perasangka buruk adalah ucapan yang paling dusta, jangan mendiamkan, jangan suka mencari kesalahan, saling mendengki saling membelakangi serta saling membenci, tetapi jadilah kalian hamba-hamba Allah SWT yang bersaudara.'' (HR. Bukhari).

 

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah SWT

Kita adalah peserta pemilih, bukan politikus, maka sudah seharusnya tidak berprilaku seperti politikus. Karena bagi politikus mereka  faham dan punya ilmu tentang politik, mereka bisa pagi hari bertengkar, berdebat dan marah-marahan sore hari bisa berdamai, mencari solusi dan bersahabat kembali. 

Dalam dunia politik tidak ada kawan abadi dan tidak ada musuh abadi. Yang ada adalah lobi-lobi politik cocok akan bersama tidak cocok tidak akan bersama .

 

Sedangkan kita sebagai pemilih jangan karena beda pilihan lantas satu jamaah masjid jadi bertengkar, bermusuhan pindah masjid dan warga satu RT gara-gara beda pilihan, bertengkar dan bermusuhan akhirnya mendirikan RT baru ,pisah RT dan yang paling penting satu ukhwah islamiyah jangan karena beda pilihan jadi rusak persaudaraan seiman dan Islam.

Kedepankan ukhwah Islamiyah dari pada pilihan paslon dan parpol agar ukhwah Islamiyah tetap terjaga, sehingga menjadi rukun dan damai selalu. Aamiin  Aamiin  Aamiin   

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radarbengkulu