Kawal Agenda Rakyat: Pilpres 2024 Sekali Putaran untuk Indonesia Maju, Mahasiswa Yogyakarta Kopdar

Kawal Agenda Rakyat: Pilpres 2024 Sekali Putaran untuk Indonesia Maju, Mahasiswa Yogyakarta Kopdar

Ratusan Mahasiswa Yogyakarta Gelar Kopi Darat: Serukan Pilpres 2024 Sekali Putaran Demi Indonesia Maju-Ist-

 

YOGYAKARTA - Ratusan mahasiswa se-Yogyakarta menghadiri acara Kopi Darat (Kopdar) bersama Formasi Indonesia Moeda (FIM) untuk mengawal agenda rakyat. Dalam Kopdar itu, FIM bersama ratusan mahasiswa dari berbagai Universitas di Yogyakarta ini membawa tema ‘Kawal Agenda Rakyat: Pilpres 2024 Sekali Putaran untuk Indonesia Maju’.

 

Koordinator Nasional Formasi Indonesia Moeda (FIM) Syifak Muhammad Yus mengatakan, tujuan FIM menggelar Kopdar bersama ratusan mahasiswa berbagai kampus di Yogyakarta ini semata-mata untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa bahwa kepentingan bangsa lebih utama, daripada kontestasi politik 5 tahunan. 

BACA JUGA:Renovasi SMKN 3 Kota Bengkulu Tunggu Pemprov Usulkan Anggaran ke Kemendikbud

BACA JUGA:Tahun 2024 Menjadi Perubahan Besar UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu, Banyak Raih Prestasi

Untuk itu, Syifa menilai aksi mengawal agenda rakyat dengan mendukung Pilpres 2024 sekali putaran harus menjadi agenda gerakan bersama mahasiswa secara nasional. Hal itu juga harus intens disosialisasikan ke mahasiswa selaku agen perubahan, dan masyarakat secara umum.

 

“Kita ingin Pilpres 2024 itu berjalan sekali putaran, terutama karena alasannya kita ingin menghindari polarisasi, karena polarisasi itu sangat tidak baik bagi Bangsa Indonesia, kita nggak ingin ada pembelahan sosial terlalu dalam hanya karena pilpres,” kata Syifak di lokasi acara di Bento Cafe, Yogyakarta, Kamis (4/1).

 

Selain menghindari polarisasi ekstrim, Pilpres 2024 sekali putaran juga mampu menghemat anggaran sampai Rp 17 triliun lebih, dan anggaran sebesar ini bisa dialokasikan ke program kemaslahatan masyarakat Indonesia. 

 

“Kenapa harus sekali putaran supaya laju pembangunan, laju ekonomi kita tidak terhambat karena pelaku ekonomi itu butuh kepastian, siapa pemimpin ke depan. Nah kalau sampai tanggal 14 Februari presidennya masih harus diulang pemilihannya, artinya kan ada stagnan, ada stagnasi antara pelaku ekonomi juga, yang kita khawatirkan menciptakan ketidakstabilan politik itu sebenarnya maksud dari agenda ini,” ucapnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: