Luasnya Rahmat Allah SWT dan Kiat Menggapainya

Luasnya Rahmat Allah SWT dan Kiat Menggapainya

Ilham Robbyansa-Adam-radarbengkulu

Kedua ayat ini, dan masih banyak lagi yang lainnya, menegaskan adanya pengaruh amal seseorang dalam hubungannya dengan masuk ke dalam surga. Namun, ada sebuah hadits Nabi Muhammad SAW yang shahih yang secara sekilas kelihatannya bertentangan dengan ayat-ayat tersebut.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya: ”Amal seseorang sama sekali tidak akan bisa memasukkan dirinya ke dalam surga.” Para sahabat bertanya,”Tidak pula anda wahai Rasulullah?” Rasulullah Muhammad SAW menjawab,”Tidak. Tidak pula diriku. Hanya saja Allah SWT telah meliputi diriku dengan fadhilah dan rahmat.” [Hadits riwayat Al-Bukhari (5673) dan Muslim (2816)].

 

Para ulama telah menegaskan, kedua nash tersebut sama sekali tidak bertentangan. Ayat-ayat tersebut menunjukkan bahwa amal shaleh merupakan sebab masuk ke dalam surga dan bukan merupakan harga surga.

Dan hadits tadi meniadakan amal shaleh itu sebagai harga surga. Surga bukanlah ganti dari amal shaleh, namun sebab untuk masuk ke dalam surga.

 

Sehingga, benarlah bila dikatakan bahwa seseorang tidak bisa masuk surga semata-mata karena amalnya. Inilah yang dimaksud dengan hadits tersebut. Adapun amal memang merupakan sebab masuk surga dan ini merupakan bagian dari rahmat Allah Ta’ala.

Syaikh Abdul Karim bin Abdullah Al-Hudhair mengatakan,”Seorang Muslim masuk ke dalam surga dengan rahmat Allah Yang Maha Pengasih. Sedangkan kedudukan di surga hanya sesuai dengan amalan.

 

Oleh karena itu, Allah Ta’ala berfirman dalam surat Al-A’raf ayat 43 Diserukan kepada mereka, “Itulah surga yang telah diwariskan kepadamu, karena apa yang telah kamu kerjakan.”

Maksudnya, dengan sebab amal-amal kalian. Jadi, amal shaleh itu menjadikan seseorang layak mendapatkan kedudukan-kedudukan ini. Siapa saja yang amalannya lebih banyak dan lebih baik serta jauh lebih memenuhi syarat ikhlas dan mengikuti sunnah, maka tidak ragu lagi bahwa kedudukannya lebih tinggi.

 

Dan siapa saja yang di bawah itu, maka kedudukannya juga lebih rendah. Dengan demikian bisa dipadukan antara hadits tersebut dengan ayat-ayat yang semisal dengan firman Allah Ta’ala tadi.”

 

Kiat Menggapai Rahmat Allah SWT

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radarbengkulu