Mata Uang Rupiah Tergantung pada Tren Global?

Mata Uang Rupiah Tergantung pada Tren Global?

Savero Adiel Khadafi Lubis-Tim redkasi-radarbengkulu

RADARBENGKULU - Pembaca yang terhormat, redaksi kali ini menurunkan  tulisan atau opini yang diterima dari salah seorang mahasiswa Universitas Bengkulu. Judulnya adalah Mata Uang Rupiah Tergantung pada Tren Global?

Adapun mahasiswa yang menulis opini ini adalah Savero Adiel Khadafi Lubis. Ia adalah mahasiswa Jurusan Ekonomi. Apa saja isi opininya, silahkan baca langsung tulisannya dibawah ini. Selamat membaca.

BACA JUGA:Ramdi Setiawan, Mahasiswa UINFAS Bengkulu Raih Juara Pertama Lomba Tingkat Nasional

 

Rupiah merupakan mata uang resmi Negara Republik Indonesia. Sama halnya Ringgit Malaysia, Dolar Amerika, Renmibi Cina, Yen Jepang, dan lain sebagainya.

Kemudian, secara umum uang adalah alat pembayaran resmi yang diakui oleh negara yang mengeluarkannya dan negara-negara lain di dunia.

BACA JUGA:Luar Biasa, Mahasiswa UMB Tidak Bosan Berkunjung ke Perpustakaan Provinsi Bengkulu

 

Setiap negara memiliki mata uangnya sendiri. Namun dalam perdagangan global hanya terdapat beberapa mata uang saja yang dapat dipergunakan. Seperti Dolar Amerika, Euro, Poundsterling, Yen, dan yang terbaru Renmibi meski market cap nya tidak sebesar 4 mata uang sebelumnya.

Lalu mengapa rupiah kita bisa terkena efek pengaruh global? Terpengaruh tren global?

BACA JUGA:Mahasiswa UINFAS Bengkulu Antusias Ikut Bimbingan Mengaji

 

Dunia saat ini sudah saling bergantung antara satu negara dengan negara lainnya dalam membangun ekonominya. Indonesia membutuhkan barang-barang manufaktur dari Cina karena murah, Cina membutuhkan kedelai dari Amerika Serikat. Cina membutuhkan batubara dari Indonesia dan lain sebagainya.

Sayangnya, kebutuhan Indonesia akan barang impor jauh lebih besar dari pada kebutuhan negara lain atas barang dari Indonesia. Sehingga antara ekspor dan impor mengalami defisit atau biasa dikenal sebagai Current Account Deficit (CAD).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radarbengkulu