Tak Perlu Khawatir, Disediakan Menu Nusantara Untuk Para Jamaah Haji Indonesia
Bagi Jemaah haji Indonesia tidak perlu takut jika makanan disana tidak sesuai dengan lidah-Ist-
Tidak hanya dicek oleh QC Nooha. Contoh makanan juga harus diantar ke Kantor Urusan Haji Indonesia di Madinah terlebih dahulu.
Di sana juga akan dicek terlebih dahulu oleh tim Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.
Jika ada yang kurang layak bisa langsung diinformasikan kepada pihak katering.
Pihak katering juga membuat dua jenis menu.
Satu menu reguler dan satu menu khusus untuk lansia.
Hal ini dikarenakan ada 45 ribu jamaah Indonesia yang masuk kategori lansia.
Jadi, perusahaan katering setiap harinya membuat 80 persen masakan reguler dan 20 persen masakan untuk lansia.
Kepala Seksi Katering PPIH Arab Saudi Daerah Kerja Madinah, Musta’in mengatakan bahwa Nooha adalah salah satu perusahaan katering yang menangani makanan jamaah haji Indonesia dan masih ada 20 perusahaan katering lagi yang menangani makanan jamaah haji Indonesia.
"Kami tes semua katering untuk memasak sesuai menu yang kami pilih. Dan kami mengecek satu per satu dapurnya,” ujar Mustain.
Satu perusahaan katering harus memiliki dua orang juru masak yang asli Indonesia. Ini disyaratkan untuk menjaga stamina juru masak tersebut.
"Kalau hanya satu juru masak, kami khawatir akan kewalahan. Dan pada akhirnya menu jadi tidak sesuai pesanan," katanya.
Lalu, Musta'in juga mengatakan bahwa pihak katering wajib memasak menu masakan Indonesia, karena Kementerian Agama (Kemenag) tidak mau ambil risiko jamaah harus beradaptasi dengan makanan asing.
Takutnya, kalau tidak cocok untuk lidah jemaah haji Indonesia, bisa-bisa nanti para jamaah tidak makan dan kemudian bisa drop staminanya.
Menurut Musta'in makanan adalah sumber tenaga yang merupakan modal penting untuk melaksanakan ibadah.
“Jangan sampai jamaah sakit karena tidak berselera makan,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: