Hak Penyandang Disabilitas di Bengkulu Terus Diperhatikan, HWDI Kawal Raperda Disabilitas di DPRD provinsi

Di Provinsi Bengkulu, masih banyak fasilitas umum seperti hotel, bank, rumah sakit, dan lainnya yang belum ramah terhadap penyandang disabilitas.

“Masih banyak fasilitas umum yang dirasa masih sangat kurang dalam pemenuhan hak disabilitas,” ungkap Liyama.

Ketua DPP HWDI, Revita Alvi menyatakan bahwa diskusi dan pembahasan yang dilakukan oleh HWDI Provinsi Bengkulu merupakan bagian dari upaya advokasi yang akan mereka lakukan pada 7 Juni mendatang.

“Kita akan bersama teman-teman untuk advokasi ke dewan,” ungkap Revita.

Advokasi ini diharapkan dapat mendorong DPRD Provinsi Bengkulu untuk mengakomodasi masukan dari HWDI, sehingga Raperda yang disahkan nantinya benar-benar memenuhi hak dan kebutuhan penyandang disabilitas. 

HWDI berharap, dengan adanya Perda ini, penyandang disabilitas di Provinsi Bengkulu dapat merasakan peningkatan kualitas hidup dan akses yang lebih baik terhadap berbagai fasilitas dan layanan publik.

Selain itu, HWDI juga mengharapkan adanya dukungan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat umum, untuk menyukseskan advokasi ini.

Mereka berharap kesadaran akan pentingnya hak-hak disabilitas dapat meningkat, sehingga penyandang disabilitas dapat hidup dengan lebih layak dan bermartabat.

Dengan draf Raperda yang lebih komprehensif, diharapkan Provinsi Bengkulu dapat menjadi contoh bagi provinsi lain dalam hal penghormatan, pemenuhan, dan perlindungan hak penyandang disabilitas.

Langkah ini juga diharapkan dapat mendorong peningkatan fasilitas umum yang ramah disabilitas. Sehingga penyandang disabilitas dapat lebih mudah mengakses berbagai layanan yang mereka butuhkan. 

Dalam jangka panjang, HWDI Bengkulu berharap Perda ini dapat menjadi landasan yang kuat untuk kebijakan-kebijakan lain yang mendukung penyandang disabilitas di Provinsi Bengkulu.

Mereka optimis bahwa dengan kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak, tujuan ini dapat tercapai dan membawa perubahan positif bagi penyandang disabilitas di Bengkulu. 

Sumber: