Ini Dia Lima Ciri Kecerdasan Rohani

Ini Dia Lima Ciri Kecerdasan Rohani

H. Mahmuda, S. Ag, M.H.I -Adam-radarbengkulu

RADARBENGKULU - Para pembaca  yang dimuliakan Allah SWT , tidak terasa hari ini kita sudah memasuki hari Jumat lagi. Untuk itu, redaksi sudah menyiapkan khutbah Jumat untuk pembaca semua. Judulnya, Lima Ciri Kecerdasan Rohani.

Materi ini ditulis oleh  Ustadz H. Mahmuda, S. Ag, M.H.I . Ia adalah Penghulu Kecamatan Ratu Samban. Rencananya, materi ini akan disampaikan saat menjadi khatib shalat Jumat di Masjid Besar Jami' Babussalam, Jalan P.Natadirja KM.8 Kelurahan Jalan Gedang, Kecamatan Gading Cempaka,  Kota Bengkulu.

 

Apa saja isi materi khutbahnya, silahkan dibaca langsung tulisannnya dibawah ini. Selamat membaca! Semoga ada manfaatnya bagi kita semua.

 

Saudaraku Kaum Muslimin yang dimuliakan Allah SWT

Setiap manusia harus mampu menjalani kehidupan ini dengan baik. Sehingga, kehidupan yang dijalaninya memberi manfaat yang besar. Tidak hanya bagi diri dan keluarganya, tapi juga bagi masyarakat luas. Untuk itu diperlukan kecerdasan, baik kecerdasan intelektual maupun spiritual.

Karenanya, harus kita sadari bahwa kecerdasan yang sesungguhnya bukan semata-mata kecerdasan intelektual. Apalagi bila ukurannya hanya sekadar gelar kesarjanaan. Kecerdasan emosi dan spiritual adalah memahami bahwa apa pun yang dilakukan manusia dalam hidup di dunia ini akan memberi pengaruh dalam kehidupan sesudah kematian. Yakni, kehidupan di akhirat nanti. 

 

Karena itu, Rasulullah Saw. bersabda yang artinya: "Orang yang cerdas adalah orang yang menundukkan nafsunya dan beramal bagi kehidupan sesudah mati." (HR Ahmad, at-Tirmidzi, dan Hakim).

Dari pengertian tersebut, orang yang cerdas tidak hanya menjalani kehidupan untuk hidup di dunia ini, tapi juga untuk kehidupan akhirat yang membuatnya tidak akan menyimpang dari garis kehidupan yang telah ditentukan Allah SWT. Untuk itu, dapat kita rumuskan lima ciri kecerdasan rohani, sebagaimana yang digariskan di dalam Islam.

 

Pertama, berorientasi pada kebaikan. Kecerdasan emosi dan spiritual seorang Muslim membuat hidupnya selalu berorientasi pada kebenaran atau kejujuran. Kebenaran akan selalu mengarahkannya pada kebajikan, dan kebajikan akan selalu mengarahkan seseorang pada kehidupan surgawi.

Dalam satu hadits, Rasulullah saw. bersabda yang artinya: "Wajib atas kalian berlaku benar (jujur). Karena kebenaran membimbing kalian kepada kebajikan, dan kebajikan mengarahkan kalian kepada surga." (HR Bukhari).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radarbengkulu