Semua Dipermudah, DPMPTSP Bengkulu Selatan Susun Tiga Proposal Investasi ke Bank Indonesia

Semua Dipermudah, DPMPTSP Bengkulu Selatan Susun Tiga Proposal Investasi  ke Bank Indonesia

Kabid Perencanaan Pengembangan Iklim Penanaman Modal, Armani,S.ST.M.Kes-Fahmi-radarbengkulu

RADARBENGKULU - Saat ini Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Bengkulu Selatan sedang menyusun tiga proposal ke Bank Indonesia

Yang pertama, proposal pabrik pakan ikan. Kedua, proposal tambak udang dan ketiga proposal terkait pembangunan Crude Palm Oil (CPO) mini. Yaitu minyak kelapa sawit mentah yang diperoleh dari hasil ekstraksi atau proses pengempaan daging buah kelapa sawit dan belum mengalami pemurnian.

BACA JUGA:Bukan Hanya Tertarik dengan Limbah TBS di Bengkulu Selatan, Investor China Juga Mau Ini

 

Kepala DPMPTSP Bengkulu Selatan, Dr.E Edwin Permana.ST,MT melalui Kabid Perencanaan Pengembangan Iklim Penanaman Modal Armani S.ST.M.Kes menyampaikan, pihaknya juga sedang menyusun Peraturan Daerah (Perda) pemberian insentif kemudahan penanaman modal untuk pengusaha.

Sehingga, pengusaha tidak perlu khawatir untuk urusan administrasi ataupun pajak. Nantinya, semuanya akan dipermudah dan ada insentifnya.

BACA JUGA:Gusnan Mulyadi: Investor China Tertarik Dengan Limbah TBS Bengkulu Selatan

 

"Untuk proposal pabrik pakan ikan, itu sebenarnya untuk Dinas Pertanian. Bahkan kami pun juga sudah melakukan zoom bersama pihak Bank Indonesia. Setelah perencanaan ini, pihak Bank akan langsung turun kelapangan. Sedangkan untuk tambak udang akan dibuat di pinggir laut Bengkulu Selatan. Mulai  dari Kecamatan Pino Raya, Pasar Bawah,Manna, dan Bunga Mas. Serta yang ketiga membuat pabrik CPO mini. Semoga tiga proposal kita tadi diterima oleh Bank Indonesia,"papar Armani, Minggu, 7 Juli 2024.

Bagi investor yang ingin masuk,pihaknya akan menggratiskan pajak. Mungkin saja selama dua tahun tidak ada pembayaran pajak sama sekali.

BACA JUGA: Bawaslu Bengkulu Selatan Gandeng Perguruan Tinggi STITQ Manna

 

Kalau semua investasi ini sudah berjalan dan menghasilkan, lanjutnya,  baru pihaknya akan menghitung pajak untuk penghasilan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Untuk gambaran investasi yang bakal masuk dan diharapkan ini bisa terwujud untuk pabrik pakan ikan itu saja membutuhkan biaya Rp 25 Miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radarbengkulu