Wisata Trinil Sky Route Lamongan, Terkenal dengan Nama Akar Langit, Mari Kita Kunjungi Bersama Keluarga

Wisata Trinil Sky Route Lamongan, Terkenal dengan Nama Akar Langit, Mari Kita Kunjungi Bersama Keluarga

Wisata Trinil Sky Route Lamongan, Terkenal dengan Nama Akar Langit, Mari Kita Kunjungi Bersama Keluarga-Ist-

Masih dalam situ mongabay Indonesia diceritakan bahwa Akar Langit ini jadi destinasi wisata baru yang sedang populer di Lamongan Pantura. Perhutani bersama warga desa menjadikan hutan ini obyek wisata selama satu tahun terakhir ini.

Menurut Ali, pemuda Sendangharjo, trinil raksasa sudah lama diketahui warga sekitar. Hutan jadi tempat utama warga mencari pakan ternak.  Selain jati dan mahoni, ada banyak pohon lain yang tumbuh, termasuk semak belukar.

“Awalnya, trinil raksasa ini tumbuh di antara belukar padat. Ketika batang yang unik tak kelihatan mencolok,” kata Ali.

Pada 2015, dia iseng memotret dan merekam pohon ini dengan telepon selular. Dia bagikan foto ke akun sosial media. Tak banyak respon, hanya pemuda karang taruna desa yang tertarik keunikan pohon itu.

Pemuda-pemuda sekitar kemudian membagikan dan membuat viral pohon ini lewat media sosial yang lain. Dua tahun kemudian, atau Agustus 2017, beragam respon positif berdatangan. Banyak orang penasaran.

Berbondong-bondong mereka datang menuntaskan rasa penasaran melihat pohon itu.

Sampai saat ini, trinil masih jadi magnet para pengunjung. Sehari puluhan orang datang berkunjung. Pada hari libur, pengunjung bisa sampai ratusan.

-Terus dikembangkan

Sebelum menjadi obyek wisata, hutan ini oleh warga Desa Sendangharjo jadi tempat mencari kayu dan daun-daun pakan ternak. Cabang trinil sering untuk tali pengikat kayu maupun pakan ternak.

Awal 2018, obyek wisata ini dibuka resmi oleh Pemerintah Desa Sendangharjo.

Pengelolaan obyek wisata dilakukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Multi Sarana Mandiri Sendangharjo.

Untuk penambahan fasilitas, pemerintah desa akan mengalokasikan dana desa guna pembangunan sarana dan prasarana penunjang.

Kini, Pemerintah Desa Sendangharjo bersama KRPH Lembor berencana mengembangkan kawasan ini sebagai area wisata lebih luas.

Total hutan di wilayah itu 19,8 hektar. “Di sisi selatan, di Petak 35D, ada trinil yang bentuk unik-unik. Di Petak 35E ada Goa Genuk, Goa Gangsir, dan Goa Lowo,” kata Andik.

Goa yang disebut adalah cekungan dari dalam bebatuan yang tak terlalu dalam. Spot-spot buatan untuk berswafoto para pengunjung juga jadi perhatian. Salah satunya, penataan bambu bentuk kapal di atas bukit. Para pengunjung bisa berfoto di sana dengan latar pemandangan area hutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: