Bengkulu Kampanye Penyelamatan Satwa Dilindungi, Angkat eks Pemburu jadi Ikon Pelestarian Harimau
Bengkulu Kampanye Penyelamatan Satwa Dilindungi, Angkat eks Pemburu jadi Ikon Pelestarian Harimau-Windi-
Radarbengkuluonline – Dalam peringatan Hari Harimau se-Dunia yang diadakan di kawasan Hutan Madapi, Rejang Lebong, Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, mengemukakan usulan inspiratif yang menggugah hati.
Ia menyarankan agar mantan pemburu harimau Sumatera yang kini telah beralih menjadi mitra konservasi, seperti Datuk Mawi, dapat dijadikan ikon dalam kampanye penyelamatan satwa dilindungi di Provinsi Bengkulu.
"Datuk Mawi, misalnya, bisa menjadi duta harimau. Kita perlu lebih banyak orang seperti beliau," ujar Rohidin pada Jumat, 26 Juli 2024.
Datuk Mawi adalah mantan pemburu harimau yang terkenal di Musirawas Utara.
Selama 45 tahun, Mawi dikenal sebagai pemburu paling menakutkan, dengan catatan lebih dari 150 harimau yang telah diburu.
Namun, sejak tahun 2017, setelah mendapatkan pembinaan dari Lingkar Inisiatif, sebuah lembaga konservasi satwa, ia memutuskan untuk meninggalkan aktivitas berburunya dan beralih menjadi pelindung satwa.
"Sejak berhenti berburu, beliau telah menginspirasi lebih dari 20 pemburu lainnya untuk melakukan hal yang sama," lanjut Rohidin.
Gubernur Rohidin menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam menjaga habitat harimau Sumatera.
"Keberadaan harimau adalah indikator kesehatan hutan. Edukasi yang baik kepada masyarakat adalah kunci untuk memastikan hutan tetap lestari," tegasnya.
Haidir menambahkan, populasi harimau Sumatera saat ini diperkirakan hanya tersisa 1.300 ekor di seluruh Pulau Sumatera.
Kolaborasi dengan masyarakat sekitar hutan menjadi strategi kunci untuk melindungi habitat dan populasi harimau.
"Di TNKS, kami memiliki sekitar 130-140 ekor harimau yang tersebar di empat provinsi.
Masyarakat lokal memahami pentingnya menjaga hutan dan satwa di dalamnya," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: