Bengkulu Kampanye Penyelamatan Satwa Dilindungi, Angkat eks Pemburu jadi Ikon Pelestarian Harimau

Bengkulu Kampanye Penyelamatan Satwa Dilindungi, Angkat eks Pemburu jadi Ikon Pelestarian Harimau

Bengkulu Kampanye Penyelamatan Satwa Dilindungi, Angkat eks Pemburu jadi Ikon Pelestarian Harimau-Windi-

Kepala Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), Haidir, menyatakan bahwa keterlibatan masyarakat telah lama menjadi bagian dari upaya konservasi di TNKS.

Melalui pembentukan Kelompok Tani Hutan dan program pemberdayaan, diharapkan masyarakat dapat lebih aktif dalam menjaga kelestarian alam.

"Ke depan, kita akan terus mengembangkan apa yang telah dirintis oleh para mitra konservasi," ujar Haidir.

Dalam perayaan Hari Harimau se-Dunia, Iswadi, Ketua Lingkar Inisiatif Indonesia, berharap ada lebih banyak dukungan dari berbagai pihak, termasuk pengelola TNKS, untuk mantan pemburu harimau.

Saat ini, Lingkar Inisiatif telah berkolaborasi dengan Eiger melalui Teiger Project, yang memberikan dukungan peralatan untuk patroli harimau dan perlengkapan kegiatan luar ruang.

"Datuk Mawi turut serta dalam distribusi peralatan ini. Ini adalah langkah luar biasa dan kami berharap akan ada lebih banyak pihak yang terlibat," ungkap 

haidir.

Teiger Project tidak hanya menyediakan peralatan patroli, tetapi juga aktif dalam kampanye penyelamatan harimau melalui pemasangan plakat larangan berburu di area rawan. Iswadi menambahkan

 "Ini adalah inisiatif pertama di Bengkulu dan bisa menjadi contoh yang baik. Eiger menunjukkan kepedulian nyata terhadap penyelamatan harimau Sumatera." Katanya 

Haidir menambahkan, populasi harimau Sumatera saat ini diperkirakan hanya tersisa 1.300 ekor di seluruh Pulau Sumatera.

Kolaborasi dengan masyarakat sekitar hutan menjadi strategi kunci untuk melindungi habitat dan populasi harimau.

 "Di TNKS, kami memiliki sekitar 130-140 ekor harimau yang tersebar di empat provinsi. Masyarakat lokal memahami pentingnya menjaga hutan dan satwa di dalamnya," ujarnya.

Peringatan Hari Harimau se-Dunia yang berlangsung di Madapi, Kabupaten Rejang Lebong, pada 23-27 Juli 2024, diisi dengan berbagai kegiatan seperti Sekolah Konservasi, Penanaman Pohon, Dialog Konservasi, dan lomba Public Speaking.

Acara ini melibatkan ratusan peserta dari kalangan mahasiswa, kelompok tani hutan, pegiat konservasi, dan masyarakat umum.

Dalam kesempatan ini, Pemerintah Provinsi Bengkulu memberikan bantuan usaha kepada beberapa Kelompok Tani Hutan di sekitar TNKS, berupa bibit tanaman, alat pertanian, dan ternak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: